Dalam era digital yang semakin canggih, pelanggaran hak cipta oleh teknologi AI menjadi perhatian utama. Story Protocol, sebuah perusahaan teknologi berbasis di San Francisco, mendapat dukungan finansial besar untuk melawan pelanggaran hak cipta yang diperparah oleh teknologi AI generatif.
Story Protocol berhasil mengumpulkan dana sebesar $54 juta untuk memerangi pelanggaran hak cipta yang disebabkan oleh teknologi AI generatif. Andreessen Horowitz memimpin putaran investasi ini dengan dukungan dari Hashed, Samsung Next, Endeavor, dan David Bonderman dari TPG Capital. Tak ketinggalan, perusahaan media milik Paris Hilton, 11:11, juga turut serta dalam pendanaan ini.
Baca juga: Indonesia Berikan āGolden Visaā Pertama kepada CEO OpenAI, Sam Altman: Apa Artinya?
Meskipun iklim investasi di domain cryptocurrency kurang menggembirakan, pendanaan untuk Story Protocol menandakan pergeseran fokus ke arah kecerdasan buatan. Dengan meningkatnya platform seperti OpenAI ChatGPT, dunia digital menyaksikan lonjakan dalam remix dan mashup, yang memicu tuntutan hak cipta.
Jason Zhao, salah satu pendiri Story Protocol, mengkonfirmasi bahwa dana yang baru saja diperoleh akan mempercepat peluncuran teknologi berbasis blockchain mereka yang dijadwalkan untuk tahun depan.
Teknologi baru dari Story Protocol bertujuan menjadi gudang properti intelektual konten yang beragam. Seorang penulis dapat mendaftarkan novel mereka di Story Protocol, kemudian menjual hak untuk terjemahan, spin-off, atau adaptasi.
Seung-Yoon Lee, salah satu pendiri Story Protocol, memberikan contoh lagu viral yang menggunakan suara yang dihasilkan oleh AI dari Drake dan the Weeknd. Lagu tersebut dihapus oleh Universal Music Group, menunjukkan ketegangan yang meningkat antara kebebasan kreatif dan hukum hak cipta.
āDi dunia yang penuh dengan kelimpahan yang dikatalisasi oleh AI generatif, teknologi blockchain menghadirkan solusi sempurna untuk pelacakan asal usul yang transparan dan atribusi yang adil.ā
Story Protocol tidak hanya berfokus pada perlindungan properti intelektual yang ada, tetapi juga berambisi menjadi lapisan infrastruktur yang memicu era baru properti intelektual yang terbuka dan kolaboratif.
Baca juga: Inggris Mengumumkan Ambisi Utama untuk AI Global, Apa Saja Isinya?
Putaran investasi besar ini juga melihat partisipasi dari nama-nama global seperti Si-hyuk Bang, pendiri dan ketua HYBE/BTS, dan CH Kim, CEO dari Krafton/PUBG. Bersama mereka, David S. Goyer, yang terkenal dengan penulisan skenario untuk trilogi āBladeā dan āThe Dark Knightā, telah bergabung sebagai penasihat.
Perjuangan melawan deep fakes dan konten yang melanggar hak cipta oleh AI generatif telah menjadi perhatian utama bagi industri hiburan. Universal Music Group (UMG) telah berjuang agar platform streaming, seperti Spotify, waspada dalam menghapus konten yang menyalahgunakan karya yang dilindungi hak cipta.
Baru-baru ini, terungkap bahwa UMG dan Google sedang dalam negosiasi tentang cara mengelola deep fakes dan bagaimana cara terbaik untuk memberi lisensi melodi dan trek vokal yang dapat digunakan dalam lagu yang dihasilkan oleh AI.
Dengan dukungan dari nama-nama besar di industri dan teknologi canggih, Story Protocol berpotensi mengubah cara dunia melihat dan mengelola hak cipta di era digital. Saat AI terus berkembang, penting bagi kita untuk memiliki alat yang memastikan keadilan dan perlindungan bagi para pencipta konten.
Ikuti kami diĀ Google NewsĀ untuk mendapatkan berita-berita terbaru seputarĀ crypto. Nyalakan notifikasi agar tidak ketinggalan beritanya.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi: