Ketika pasar saham melonjak pada tahun 2020 dan aplikasi trading seperti Robinhood mendapatkan popularitas, Apple dan Goldman Sachs sedang dalam tahap pengembangan fitur investasi yang memungkinkan konsumen membeli dan menjual saham. Namun, rencana ambisius ini akhirnya ditunda. Mari kita telusuri alasan di balik keputusan ini!
Menurut Cointelegraph, Apple, dalam kemitraannya dengan Goldman Sachs, berencana untuk memperluas portofolio produk keuangannya. Setelah sukses dengan peluncuran kartu kredit pada tahun 2019 dan fitur ābuy now, pay laterā, keduanya berencana untuk memasuki ranah trading saham.
Fitur ini dirancang untuk memanfaatkan tren trading yang meningkat selama pandemi, dengan salah satu skenario yang diusulkan memungkinkan pengguna iPhone untuk berinvestasi langsung pada saham Apple.
Namun, dengan kondisi pasar yang berubah dan ketidakpastian ekonomi, tim Apple khawatir akan dampak negatif bagi pengguna jika mereka mengalami kerugian di pasar saham dengan bantuan produk Apple.
Baca Juga: Laporan Terbaru Goldman Sachs, Investasi AI Bisa Mencapai $200 Miliar di Tahun 2025!
Seiring dengan ketidakstabilan pasar yang disebabkan oleh tingginya suku bunga dan inflasi, Apple dan Goldman Sachs memutuskan untuk mengalihkan fokus mereka ke produk keuangan yang lebih aman, seperti rekening tabungan dengan suku bunga yang lebih tinggi.
Meskipun infrastruktur untuk fitur investasi ini sebagian besar sudah siap, status proyek trading saham saat ini masih belum jelas, terutama setelah Goldman Sachs memutuskan untuk mundur dari sebagian besar inisiatif konsumennya.
Jika fitur ini dilanjutkan, Apple akan bersaing di pasar yang sudah penuh dengan pemain besar seperti Robinhood, SoFi, dan Square.
Baca Juga: Microsoft, Goldman Sachs, Deloitte, dan Lainnya Bermitra dalam Jaringan Blockchain Baru
Meskipun rencana trading saham ditunda, Apple dan Goldman Sachs terus menjajaki peluang di industri keuangan. Goldman Sachs bahkan sempat mempertimbangkan untuk menjual kartu kredit dan rekening tabungan mereka ke American Express.
Pergeseran ke arah layanan keuangan oleh perusahaan teknologi bukanlah fenomena baru. Elon Muskās X (sebelumnya Twitter) juga sedang mengembangkan fitur untuk memungkinkan pengguna membeli saham dan crypto melalui kemitraan dengan eToro.
Meskipun rencana awal Apple dan Goldman Sachs belum terwujud, kedua perusahaan ini tetap menjadi pemain kunci yang patut diperhatikan dalam evolusi industri keuangan dan teknologi.
Rencana Apple dan Goldman Sachs untuk meluncurkan fitur trading saham menunjukkan betapa eratnya integrasi antara teknologi dan keuangan. Meskipun rencana ini belum terwujud, kita dapat menantikan inovasi lebih lanjut dari kedua raksasa industri ini di masa depan.
Ikuti kami diĀ Google NewsĀ untuk mendapatkan berita-berita terbaru seputarĀ crypto. Nyalakan notifikasi agar tidak ketinggalan beritanya.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi: