Sebuah laporan terbaru dari CoinShares menunjukkan adanya “perbedaan sentimen dari perspektif regional” ketika berinvestasi di cryptocurrency. Perbedaan ini sangat jelas ketika membandingkan investor yang berbasis di Eropa dengan mereka di Amerika Serikat, kemungkinan besar disebabkan oleh perbedaan regulasi yang signifikan antara kedua wilayah tersebut.
Sementara Eropa telah melihat investasi mingguan ke berbagai produk kripto sebesar $16 juta, Amerika Serikat telah menarik keluar $14 juta dari pasar kriptokurensi. CoinShares memantau investasi masuk dan keluar dari berbagai dana terkait crypto, seperti Grayscale dan ProShares.
Baca juga: 5 Negara Pemegang Bitcoin (BTC) Terbanyak, Ada Indonesia!
Di Eropa, Jerman mencatat aliran dana terbesar dengan $18,1 juta, sementara negara-negara EU lainnya seperti Swedia dan Prancis melihat sedikit perubahan signifikan dalam aliran dana crypto.
Selama musim panas, Uni Eropa mulai menerapkan serangkaian regulasi yang disebut Pasar dalam Aset Crypto (MiCA). Kerangka kerja ini dijadwalkan akan diterapkan pada Desember 2024 untuk memberikan aturan yang jelas untuk aset crypto.
“Kerangka kerja ini mencakup berbagai aspek, termasuk pembuatan dan layanan yang terkait dengan mata uang crypto, stablecoin, dan aset digital serupa,” kata Jon Egilsson, salah satu pendiri dan ketua Euro stablecoin Monero, kepada Decrypt.
“MiCA mewakili perkembangan terobosan yang akan secara signifikan mempengaruhi lanskap kripto di Eropa.”
Di sisi lain, Amerika Serikat telah kesulitan dalam menyetujui ETF berprofil tinggi dan belum memberikan kejelasan regulasi. Otoritas Amerika juga saat ini terlibat dalam beberapa gugatan berprofil tinggi terhadap beberapa pemain terbesar di industri, termasuk Binance dan Coinbase.
Baca juga: Revisi Regulasi Cryptonya, Malta Siap Implementasikan MiCA
“Tidak adanya peraturan yang jelas, perselisihan di dalam pemerintahan, dan ketidakpastian hukum menciptakan lingkungan yang menantang untuk investasi di bidang ini dan mengecilkan hati,” kata Egilsson.
“Khususnya, Komisi Perdagangan Berjangka Komoditas AS (CFTC) dan Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) tidak dapat menyepakati lembaga mana yang memiliki yurisdiksi atas stablecoin di bawah peraturan yang ada.”
Setidaknya dalam jangka pendek, perbedaan ini mempengaruhi pikiran investor. Namun, dengan perkembangan regulasi yang lebih jelas dan adopsi yang semakin meningkat di Eropa, bisa jadi akan ada pergeseran besar dalam dinamika investasi crypto di masa depan.
Pada akhirnya, ketika dunia terus beradaptasi dengan teknologi blockchain dan cryptocurrency, akan menarik untuk melihat bagaimana perbedaan regional ini berkembang dan bagaimana mereka mempengaruhi pasar global.
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita-berita terbaru seputar crypto. Nyalakan notifikasi agar tidak ketinggalan beritanya.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi: