Pasar crypto telah menunjukkan volatilitas yang signifikan dalam beberapa bulan terakhir, terutama dengan Bitcoin dan Ethereum.
Namun, bagaimana kedua aset digital ini berkomparasi dengan aset tradisional seperti emas dan dolar AS? Mari kita telusuri lebih lanjut.
Justin Bons, CIO dan pendiri Cyber Capital, yakin bahwa Ethereum adalah jaringan yang paling “kuat” berdasarkan tingkat diversifikasi kliennya.
Dia menunjukkan distribusi node penuh di berbagai klien Ethereum sebagai bukti dari tingkat desentralisasi yang “tak tertandingi” dari jaringan tersebut.
Baca Juga: Tecpetrol Memanfaatkan Gas Terkait untuk Mining Crypto di Argentina: Apa Dampaknya bagi Ekonomi?
Diversifikasi klien sangat penting untuk keamanan dan ketahanan jaringan publik. Jika semua operator node menggunakan klien atau implementasi perangkat lunak yang sama, bug dapat menyebabkan gangguan jaringan.
Pada 25 September 2023, ada beberapa klien Ethereum, termasuk Geth, Besu, Erigon, dan Nethermind. Namun, lebih dari setengah dari semua operator node Ethereum penuh memilih Geth.
Pada 2021, crypto secara umum mencatat pertumbuhan yang luar biasa. Didorong oleh adopsi, aset digital seperti Bitcoin dan Ethereum mencapai rekor tertinggi baru. Namun, emas tidak mengalami pertumbuhan yang sama.
Laporan dari IntoTheBlock menunjukkan betapa buruknya kinerja emas dibandingkan dengan rekan-rekan digitalnya.
Pada tahun 2021, Bitcoin mengalami kenaikan 71,8%, sementara Ethereum melihat pengembalian hingga 456%. Emas, di sisi lain, mencatat ROI total -5,26%.
Meskipun emas telah menjadi investasi pilihan bagi mereka yang menginginkan pengembalian jangka panjang, Bitcoin dan Ethereum telah mendapatkan tempat di hati investor, terutama generasi muda.
Investasi melibatkan risiko, dan tanpa risiko, tidak ada imbalan. Namun, ada perbedaan antara mengambil risiko yang tidak terkelola dan risiko yang dihitung.
Menurut studi oleh profesor dari Indiana University, deviasi standar Bitcoin adalah 70% dan 65% untuk Ethereum dalam periode 8 tahun yang berakhir pada Juni 2018. Sebagai perbandingan, deviasi standar untuk S&P 500 untuk periode yang sama adalah 3%.
Jika kamu memutuskan untuk berinvestasi dalam Bitcoin, Ethereum, atau mata uang virtual lainnya, rencanakan untuk menahannya dalam jangka panjang dan jangan gugup jika fluktuasinya signifikan.
Baca Juga: Bitcoin dan DXY Golden Cross: Apa Dampaknya dan Apa yang Harus Kamu Ketahui?
Ketika mempertimbangkan investasi dalam crypto, penting untuk memahami volatilitas dan risiko yang terlibat.
Dengan pendekatan yang tepat dan diversifikasi yang tepat, investor dapat memanfaatkan peluang yang ditawarkan oleh pasar crypto sambil meminimalkan risiko.
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita-berita terbaru seputar crypto. Nyalakan notifikasi agar tidak ketinggalan beritanya.
*Disclaimer:
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi: