Central Intelligence Agency (CIA) AS sedang mengembangkan chatbot AI generatif ala ChatGPT. Tujuan utamanya adalah untuk membantu analis intelijen dalam memindai informasi dari sumber terbuka dan mempercepat investigasi mereka. Seperti apa chatbot AI generatif tersebut? Simak berita lengkapnya berikut ini!
Randy Nixon, Direktur Open Source Enterprise CIA, menggambarkan evolusi informasi dari koran dan radio hingga era big data saat ini. Dengan pertumbuhan data yang pesat, analis intelijen memerlukan alat untuk membantu mereka menemukan informasi penting di antara tumpukan data yang besar.
Chatbot AI yang dikembangkan oleh CIA akan memungkinkan analis untuk mencari informasi, bertanya lanjutan, dan merangkum data dalam jumlah besar. Meskipun belum ada nama resmi untuk chatbot ini, seluruh komunitas intelijen AS yang terdiri dari 18 agensi akan memiliki akses ke alat ini setelah diluncurkan.
Baca Juga: Iris Energy Investasi $10 Juta di NVIDIA untuk AI Generatif: Langkah Besar Menuju Diversifikasi!
Dilansir dari Decrypt, meskipun Nixon menegaskan bahwa alat ini akan mematuhi hukum privasi AS, masih ada kekhawatiran tentang bagaimana CIA akan melindungi data dari kebocoran atau informasi yang diperoleh dengan cara yang meragukan.
Beberapa lembaga pemerintah AS telah terjebak dalam skandal pengumpulan data yang melampaui batas hukum. Oleh karena itu, pertanyaan tentang etika dan privasi menjadi sangat penting.
Salah satu tantangan utama adalah bagaimana memastikan bahwa informasi pribadi pengguna tidak diambil dari web publik dan bagaimana memastikan bahwa model AI yang digunakan oleh CIA digunakan dengan cara yang etis dan bertanggung jawab.
Baca Juga: Pentagon Luncurkan ‘Task Force Lima’: Inisiatif AI Generatif untuk Pertahanan Masa Depan AS!
AI Generatif memiliki potensi besar untuk membantu organisasi dalam memproses set data besar. Namun, teknologi ini juga membawa beberapa kekhawatiran etika, terutama dalam hal pengumpulan dan pemrosesan data.
Salah satu masalah utama dengan model bahasa modern adalah kemampuan mereka untuk “menghalusinasi” atau membuat fakta dan angka. Oleh karena itu, penting bagi analis intelijen untuk memeriksa keluaran chatbot dengan cermat.
Meskipun CIA tampaknya mengakui keterbatasan ini, masih ada risiko nyata terkait dengan penyebaran informasi yang salah atau disalahartikan, yang dapat memiliki dampak serius dalam konteks keamanan nasional.
Pengembangan chatbot AI oleh CIA menandai langkah penting dalam integrasi teknologi canggih ke dalam agensi intelijen. Namun, dengan potensi besar ini datang tanggung jawab yang sama besarnya untuk memastikan bahwa teknologi ini digunakan dengan cara yang etis, aman, dan bertanggung jawab.
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita-berita terbaru seputar crypto. Nyalakan notifikasi agar tidak ketinggalan beritanya.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi: