Bank of Korea (BOK) mengumumkan rencana ambisius mereka untuk memulai uji coba infrastruktur mata uang digital sentral atau Central Bank Digital Currency (CBDC). Dalam upaya ini, BOK akan berkolaborasi dengan Bank for International Settlements (BIS), Financial Services Commission (FSC), dan Financial Supervisory Service (FSS).
BOK, FSC, dan FSS telah mengumumkan proyek bersama mereka pada 4 Oktober 2023. Proyek ini bertujuan untuk mengevaluasi kelayakan sistem moneter masa depan yang berbasis pada wholesale CBDCs.
Baca juga: Bank Sentral Dunia Kembangkan Platform Data untuk Lacak Aliran Crypto dan DeFi!
Dalam kerangka kerja eksperimental ini, bank-bank akan men-token-kan deposit mereka dan mengedarkannya dalam jaringan yang dipantau oleh BOK, FSC, dan FSS. Pengujian langsung retail CBDC diharapkan dimulai setelah penyiapan sistem pada kuartal keempat 2024.
Meskipun begitu, BOK menekankan bahwa uji coba ini tidak berarti implementasi yang pasti. Namun, Lee Myung-soon, wakil gubernur pertama FSS, menyebut uji coba ini sebagai langkah menuju sistem moneter masa depan.
Inisiatif kolaboratif ini akan melibatkan peneliti BIS bekerja sama dengan bank sentral Korea Selatan, dengan pengawasan yang disediakan oleh regulator keuangan Korea Selatan, FSC, dan FSS. BIS akan memberikan dukungan teknis ahli dalam proyek ini.
Pada bulan Juni lalu, BIS mengungkapkan rancangan untuk konsep unified ledger mereka. Konsep ini mengintegrasikan CBDCs, uang digital dari bank komersial, dan aset yang di-token-kan ke dalam satu jaringan yang dapat diprogram.
Menurut rancangan unified ledger BIS, konsep ini akan menggunakan smart contracts untuk menghilangkan free-riding dan berkontribusi pada stabilitas pendanaan bank.
Baca juga: Khawatir Soal Aktivitas Ilegal, Korea Selatan Gempur Pasar Crypto OTC!
Bank of Korea telah mengidentifikasi tiga wilayah, yaitu Jeju, Busan, dan Incheon, sebagai kandidat untuk uji coba CBDC target pribadi. Rencana bank adalah untuk memilih salah satu dari wilayah ini untuk melakukan eksperimen pembayaran dan distribusi di tingkat publik, serta mendirikan waralaba yang dapat menerima pembayaran melalui CBDC.
Seorang perwakilan dari bank komersial di Korea mencatat bahwa di Busan, jumlah warga yang memenuhi syarat sangat besar sehingga Bank of Korea merasa terbebani dalam banyak hal. Hal ini menyebabkan preferensi untuk Jeju, yang memiliki populasi terbesar kedua.
Dengan adanya uji coba ini, Bank of Korea berharap dapat menemukan desain CBDC yang optimal yang disesuaikan dengan kondisi ekonomi dan keuangan Korea. Meskipun begitu, ini tidak berarti pengenalan resmi CBDC, dan desain jaringan CBDC yang dibuat untuk proyek ini tidak menunjukkan desain yang telah diselesaikan.
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita-berita terbaru seputar crypto. Nyalakan notifikasi agar tidak ketinggalan beritanya.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi: