Stephen Ehrlich, mantan CEO Voyager Digital, sebuah perusahaan pinjaman crypto, berpotensi menghadapi tindakan penegakan hukum dari Komisi Perdagangan Berjangka Komoditas Amerika Serikat (CFTC).
Hal ini terjadi setelah investigasi menyimpulkan bahwa Ehrlich melanggar regulasi derivatif AS sebelum Voyager mengajukan kebangkrutan pada Juli 2022. Simak berita lengkapnya berikut ini!
Menurut laporan Bloomberg, staf CFTC sedang mempertimbangkan kemungkinan untuk mengambil tindakan terhadap Ehrlich sebagai respons terhadap temuan investigasi. Ehrlich sendiri merasa frustrasi dengan tuduhan tersebut, dengan mengatakan bahwa tuduhan ini tampaknya merupakan salah satu waktu di mana wasit membuat aturan baru dan memanggil pelanggaran setelah pertandingan berakhir.
Investigasi terhadap dugaan pelanggaran Ehrlich terhadap regulasi derivatif menambah masalah Voyager Digital, yang masih dalam proses kebangkrutan. Sebelum ini, perusahaan menghadapi pengawasan dari Komisi Perdagangan Federal AS atas praktek pemasaran yang diduga menyesatkan dan tidak adil.
Baca Juga: Resmi! Presiden Rusia Vladimir Putin Telah Menandatangani Undang-Undang CBDC Rubel Digital
Pada Mei, pengadilan kebangkrutan menyetujui rencana Voyager untuk mengganti rugi pelanggannya, namun kasus ini masih berlanjut. CFTC saat ini menangani beberapa kasus terhadap perusahaan crypto yang berpotensi mempengaruhi lanskap regulasi AS.
Misalnya, Binance, bursa crypto besar, dan CEO-nya, Changpeng Zhao, telah berusaha untuk membatalkan gugatan CFTC yang diajukan pada Maret. Selain itu, beberapa eksekutif di Binance.US telah meninggalkan bursa di tengah meningkatnya pengawasan regulasi.
Baca Juga: Dalam Pengembangan CBDC, Bank Inggris Menekankan Pound Digital Fokus pada Privasi Pengguna
Sementara itu, Ketua CFTC, Rostin Behnam, menekankan perlunya kerangka kerja regulasi yang komprehensif untuk aset crypto di Amerika Serikat. Dia meminta kerangka kebijakan yang diperbarui untuk mengatur aset virtual dengan tepat, menyoroti kurangnya regulasi di pasar komoditas crypto.
Pandangan Behnam berbeda jauh dengan Ketua SEC, Gary Gensler, yang percaya bahwa hukum sekuritas yang ada sudah cukup. Debat ini juga meluas ke klasifikasi cryptocurrency sebagai sekuritas atau komoditas, dengan kedua regulator memiliki pandangan yang berbeda tentang regulasi crypto.
Dengan adanya potensi tindakan penegakan hukum terhadap Ehrlich, ini menunjukkan bahwa regulator AS semakin serius dalam mengawasi industri crypto. Hal ini tentunya akan berdampak pada bagaimana perusahaan crypto beroperasi dan berinteraksi dengan pelanggan mereka di masa depan.
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita-berita terbaru seputar crypto. Nyalakan notifikasi agar tidak ketinggalan beritanya.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi: