Konflik yang terus berlanjut antara Israel dan Palestina telah mengguncang stabilitas Timur Tengah dan berdampak pada pasar saham Asia. Dalam situasi ini, Dolar AS menjadi mata uang yang paling diminati, sementara BRICS berusaha untuk menjadi solusi bagi Palestina. Simak berita lengkapnya berikut ini!
Pada hari Senin, 9 Oktober 2023, Dolar AS menjadi mata uang yang paling dicari. Mata uang ini menguat terhadap semua mata uang negara BRICS. Pasar AS kini dianggap sebagai tempat yang aman bagi investor, seiring dengan meningkatnya ketegangan di Timur Tengah.
Indeks dolar (DXY) mencapai puncak 107 poin dan naik hampir 4,52% dalam tiga bulan terakhir. Dolar AS bisa naik lebih tinggi lagi karena konflik ini. Investor institusional dan asing kini memandang Dolar AS sebagai tempat yang aman dan menarik dana dari Timur Tengah untuk diinvestasikan dalam dana dolar.
Mata uang BRICS terpukul oleh Dolar AS, membuat mata uang ini menarik permintaan tinggi di pasar forex.
Baca Juga: Revolusi Properti Israel: Bagaimana Teknologi Blockchain Mengubah Wajah Pasar Real Estate?
BRICS mendorong pembicaraan langsung antara Israel dan Palestina. Namun, anggota-anggotanya tidak ingin menjauhkan Israel. Palestina telah mengajukan permohonan untuk bergabung dengan blok BRICS bersama dengan tujuh negara Arab lainnya.
Meskipun Palestina tidak diundang ke pertemuan tersebut dan tidak termasuk dalam daftar yang akan segera bergabung, BRICS bisa membantu membawa isu kedaulatan Palestina ke panggung internasional.
Pemimpin Palestina telah menyatakan dukungan untuk panggilan BRICS untuk memulai negosiasi langsung dengan Israel tanpa keterlibatan AS. Ini menunjukkan bahwa era unilateralisme Amerika sedang berakhir.
Baca Juga: Israel Siap Bebaskan Pajak Keuntungan Modal Crypto untuk Warga Asing!
Namun, dukungan BRICS untuk Palestina sebagian besar masih retorika. BRICS, baik secara kolektif maupun sebagai negara individu, belum mengumumkan peningkatan bantuan untuk Otoritas Palestina. Mereka juga belum memberikan insentif finansial kepada Israel untuk mendorongnya bergabung dalam negosiasi. Tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa mereka akan merisikokan hubungan mereka dengan Israel untuk mendorong negosiasi.
Meski demikian, penting untuk diingat bahwa komitmen BRICS untuk menyelesaikan konflik Israel-Palestina masih dalam tahap awal. Sekarang, blok ini harus siap untuk menggunakan alat kekuatan keras atau lunak jika ingin muncul sebagai pemain yang mampu mendorong Israel ke dalam negosiasi langsung.
Ikuti kami diĀ Google NewsĀ untuk mendapatkan berita-berita terbaru seputarĀ crypto. Nyalakan notifikasi agar tidak ketinggalan beritanya.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi: