Baidu, raksasa teknologi internet asal China, baru-baru ini meluncurkan versi terbaru dari chatbot AI-nya, Ernie 4.0, yang ditujukan untuk menyaingi ChatGPT milik OpenAI. CEO Baidu, Robin Li, mengumumkan bahwa peluncuran model bahasa besar (LLM) ini dapat memicu gelombang baru pertumbuhan ekonomi. Simak berita lengkapnya berikut ini!
Baidu, yang berbasis di Beijing, adalah perusahaan teknologi internet raksasa yang didirikan pada tahun 2000. Perusahaan ini dikenal sebagai penyedia layanan pencarian internet dan layanan internet lainnya di pasar lokal China.
Pada Agustus 2023, Baidu memperkenalkan chatbot AI generatifnya, Ernie, yang juga dikenal sebagai Ernie Bot, untuk pertama kalinya. Peluncuran awal ini menciptakan kegaduhan di pasar lokal China, dengan Ernie menjadi salah satu aplikasi yang paling banyak diunduh di toko IOS Apple di China.
Sejak itu, Baidu secara bertahap menjadi perusahaan layanan internet yang mengkhususkan diri dalam layanan terkait AI.
Baca Juga: Ingin Lepas dari Microsoft, OpenAI Berencana Membuat Chip AI Sendiri!
Pada tahun lalu, OpenAI memperkenalkan ChatGPT, yang memicu perusahaan lain untuk mengembangkan dan membangun berbagai model dan bisnis AI. OpenAI kemudian memperkenalkan kembali alat chatbot AI-nya, ChatGPT, dengan menambahkan fitur-fitur baru untuk meningkatkan daya tariknya bagi pengguna individu dan perusahaan.
Alat AI ini, yang sebelumnya hanya terbatas pada data 2021, kini mencakup fitur penjelajahan web real-time. Versi yang ditingkatkan dari ChatGPT ini awalnya diluncurkan pada Mei 2023, tetapi segera runtuh karena kekhawatiran tentang pelanggaran paywall online. Namun, versi yang ditingkatkan ini kemudian diluncurkan kembali dengan fitur tersebut dipulihkan.
Baca Juga: OpenAI Luncurkan Program yang Membagikan Dana Hibah Rp1,5 Miliar!
Meskipun publik umum belum diizinkan untuk mengakses model terbaru dari Ernie 4, CEO Baidu mengklaim bahwa model ini setara dengan ChatGPT 4 milik OpenAI. Robin Li menunjukkan kemampuan Ernie Bot 4 dalam memahami pertanyaan kompleks, menghasilkan gambar, dan menangani aritmatika dasar.
Selain itu, Baidu juga telah memperbarui sejumlah aplikasinya, termasuk pencarian dan peta, dengan kemampuan baru yang didasarkan pada Ernie Bot.
Dengan peluncuran Ernie 4.0, Baidu berharap dapat menyaingi OpenAI dalam perlombaan pengembangan AI. Meski demikian, tantangan masih ada, terutama dengan adanya sanksi AS terhadap akses China ke chip paling canggih untuk melatih dan menjalankan model AI, serta sensor ketat Beijing yang bisa mengaburkan prospek mereka.
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita-berita terbaru seputar crypto. Nyalakan notifikasi agar tidak ketinggalan beritanya.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi: