Dalam era teknologi yang semakin canggih, banyak kekhawatiran muncul mengenai potensi ancaman dari kecerdasan buatan terhadap eksistensi manusia. Namun, Yann LeCun, ilmuwan AI utama di Meta (sebelumnya dikenal sebagai Facebook), memiliki pandangan berbeda mengenai hal ini.
Yann LeCun menegaskan bahwa ide bahwa AI dapat mengancam eksistensi manusia adalah āprematurā dan bahkan menyebutnya āpreposterousā (tak masuk akal).
Baca juga: Nvidia dan Foxconn Bersinergi Membangun āPabrik AIā untuk Kendaraan Otonom!
Meskipun banyak pemimpin industri yang menyuarakan kekhawatiran tentang potensi ancaman AI, seperti Dr. Geoffrey Hinton yang dikenal sebagai āgodfather of AIā, LeCun percaya bahwa perdebatan mengenai risiko eksistensial AI sangat dini.
LeCun menambahkan bahwa hingga kita memiliki desain sistem yang setara dengan kemampuan belajar seekor kucing, perdebatan ini tetap prematur. Menurutnya, model AI saat ini tidak memahami bagaimana dunia bekerja dan tidak mampu āmerencanakanā atau āberalasanā.
LeCun berpendapat bahwa regulasi dini terhadap teknologi AI akan memperkuat dominasi perusahaan teknologi besar dan menghilangkan ruang bagi persaingan.
Menurutnya, mengatur penelitian dan pengembangan dalam AI adalah langkah yang sangat kontraproduktif. Ia percaya bahwa regulator menggunakan kedok keselamatan AI untuk apa yang disebutnya sebagai āpenangkapan regulasiā.
Sejak ledakan AI setelah rilis chatbot ChatGPT-4 dari OpenAI pada November 2022, banyak pemimpin industri yang menyatakan ancaman terhadap kemanusiaan oleh AI.
Baca juga: Ukraina Luncurkan Roadmap Regulasi AI untuk Dorong Inovasi dan Melindungi HAM
Meskipun ada kekhawatiran mengenai potensi ancaman AI, LeCun optimis tentang peran positif AI di masa depan.
Ia memperkirakan bahwa AI akan membantu mengelola kehidupan sehari-hari kita, dengan interaksi setiap orang dengan dunia digital akan dimediasi oleh sistem AI.
Namun, kekhawatiran mengenai kekuatan teknologi ini tetap menjadi perhatian di kalangan banyak orang, termasuk penasihat task force AI di Inggris yang memperingatkan bahwa AI dapat mengancam kemanusiaan dalam dua tahun ke depan.
Meskipun ada kekhawatiran dan perdebatan mengenai potensi ancaman AI, pandangan dari ilmuwan AI utama di Meta memberikan perspektif yang berbeda. Dengan pemahaman yang lebih mendalam tentang teknologi ini, kita dapat lebih bijaksana dalam menilai dan merespons potensi ancaman dan manfaat AI.
Ikuti kami diĀ Google NewsĀ untuk mendapatkan berita-berita terbaru seputarĀ crypto. Nyalakan notifikasi agar tidak ketinggalan beritanya.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi: