Mauritius, negara kepulauan di Samudra Hindia, terkenal dengan pantai, laguna, dan terumbu karangnya, sedang mempersiapkan diri untuk menyambut era baru di sektor keuangan dengan mempertimbangkan integrasi metaverse. Komisi Layanan Keuangan (FSC) Mauritius telah memulai dialog dengan pemangku kepentingan industri dan masyarakat umum mengenai inklusi Metaverse dalam industri jasa keuangan.
FSC Mauritius telah menghabiskan seluruh bulan November untuk mengumpulkan umpan balik tentang perkembangan strategis dan dampak dari Metaverse. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa lingkungan regulasi dan bisnis di Mauritius siap dan direkayasa ulang seiring dengan peningkatan adopsi metaverse di skala global.
Baca juga: Mahindra Lifespaces Sediakan Pengalaman Membeli Rumah Metaverse!
FSC juga menyoroti upaya regulator luar negeri dari Komisi Eropa, Inggris, Dubai, Indonesia, China, Korea Selatan, dan Singapura yang telah berusaha keras untuk mengakomodasi teknologi baru ini.
āSeiring dengan negara-negara di berbagai benua yang terus mengambil langkah maju, masa depan dapat diantisipasi di mana Metaverse akan bertransformasi menjadi ruang yang tidak hanya melepaskan imajinasi tanpa batas, tetapi juga menjunjung tinggi nilai-nilai dasar perlindungan konsumen dan pemberdayaan individu.ā
Dalam upaya untuk membentuk layanan keuangan yang dapat mengakomodasi Metaverse, FSC Mauritius telah mengajukan tujuh pertanyaan kepada masyarakat. Pertanyaan-pertanyaan ini mencakup potensi risiko dan manfaat Metaverse, tantangan dan peluang regulasi yang disajikan oleh Metaverse, dan bagaimana Metaverse dapat digunakan untuk meningkatkan inklusi dan aksesibilitas keuangan.
Masyarakat diharapkan untuk berbagi pendapat mereka tentang pertanyaan-pertanyaan relevan ini hingga 30 November 2023.
Baca juga: CEO MetaMinds Ungkap Kegagalan Proyek Metaverse: Kurangnya Model Bisnis yang Tepat!
Selain itu, Mauritius juga diharapkan untuk meluncurkan fase pilot dari rupee digital pada November 2023. Gubernur Bank Mauritius, Harvesh Kumar Seegolam, telah menyatakan bahwa pengembangan mata uang digital bank sentral (CBDC) menjadi prioritas utamanya sejak dia menjabat pada tahun 2020.
Seegolam mengatakan bahwa Bank Mauritius āsedang mempertimbangkanā untuk meluncurkan fase pilot rupee digital pada November.
Dengan langkah-langkah ini, Mauritius menunjukkan komitmennya untuk terus beradaptasi dengan perkembangan teknologi dan memastikan bahwa sektor keuangan negara tersebut siap untuk menyambut era baru Metaverse. Ini adalah langkah penting dalam memastikan bahwa Mauritius tetap kompetitif dalam era digital yang terus berkembang.
Ikuti kami diĀ Google NewsĀ untuk mendapatkan berita-berita terbaru seputarĀ crypto. Nyalakan notifikasi agar tidak ketinggalan beritanya.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi: