Binance, bursa pertukaran crypto terbesar di dunia, baru-baru ini dikenakan denda sebesar $4,3 miliar. CEO Binance, Changpeng Zhao, mengaku bersalah karena tidak mematuhi hukum anti pencucian uang dan pendanaan terorisme Amerika Serikat.
Merrick B. Garland, Jaksa Agung Amerika Serikat, mengumumkan denda rekor tersebut dalam konferensi pers. Menurutnya, Zhao secara sengaja melanggar hukum federal yang mengharuskan lembaga keuangan untuk melindungi diri dari pencucian uang dan pendanaan terorisme.
Baca Juga: Prediksi Harga Binance Coin (BNB) 2023, 2025, 2030: Harga Binance Bisa Naik 2.247%
Binance juga ditemukan gagal melaporkan transaksi dengan situs web yang menjual materi pelecehan seksual anak. Selain itu, bursa ini juga menerima hasil dari kejahatan dunia maya dalam bentuk pembayaran ransomware.
Janet Yellen, Sekretaris Perbendaharaan Amerika Serikat, menambahkan bahwa Binance mengabaikan kewajiban hukumnya dalam mengejar keuntungan. Kegagalan sengaja ini memungkinkan uang mengalir ke teroris, penjahat dunia maya, dan pelaku pelecehan anak melalui platformnya.
Binance ditemukan gagal melaporkan lebih dari 100.000 transaksi mencurigakan dari kelompok dan organisasi termasuk Hamas, yang saat ini terlibat dalam konflik di Israel. Kelompok lainnya termasuk Al Qaeda dan Negara Islam Irak dan Suriah.
Zhao mengaku bersalah dan memasukkan pengakuannya secara langsung di Pengadilan Distrik AS untuk Divisi Barat Washington. Setelah pengakuan ini, Zhao mengumumkan pengunduran dirinya sebagai CEO Binance.
Dalam postingan media sosialnya, Zhao mengatakan, “Hari ini, saya mengundurkan diri sebagai CEO Binance. Admittedly, it was not easy to let go emotionally. But I know it is the right thing to do. I made mistakes, and I must take responsibility. This is best for our community, for Binance, and for myself.”
Meskipun ini adalah denda terbesar yang pernah dikenakan pada bursa crypto karena pelanggaran AML, ini bukan yang pertama. Tahun lalu, pendiri BitMex menyelesaikan denda sebesar $100 juta karena “gagal mendirikan, menerapkan, dan mempertahankan program anti pencucian uang.”
Baca Juga: Terungkap! Binance Hentikan Layanan Kartu Debit Visa di Eropa, Apa Dampaknya Bagi Investor?
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita-berita terbaru seputar crypto. Nyalakan notifikasi agar tidak ketinggalan beritanya.
*Disclaimer:
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.