Bitcoin, mata uang crypto paling dominan, mencapai puncak baru sejak Mei 2022. Dengan lonjakan harga yang mencapai $38,000, apakah $40,000 menjadi target selanjutnya? Berikut ini adalah beberapa faktor yang mungkin mempengaruhi kenaikan harga Bitcoin.
Menurut laporan The News Crypto (25/11/23), di tengah-tengah kesibukan indikator-indikator positif, analisis mendalam mengenai tren harga Bitcoin menunjukkan sebuah skenario yang berbeda.
Baca juga: Saham MicroStrategy Melambung Tinggi Berkat Bitcoin!
Grafik harian mengisyaratkan tren bullish yang rentan, dengan exponential moving average (EMA) 9 hari yang saat ini berada di $37,187, di atas harga perdagangan.
Namun, relative strength index (RSI) harian menggambarkan kondisi yang hampir overbought, stabil di 62. Ke depan, proyeksi menunjukkan reli prospektif yang menargetkan angka $40,300 jika BTC berhasil menembus ambang batas $38,600 yang krusial.
Sebaliknya, penurunan di bawah level $36,440 mungkin menguji garis support di $32,792, menggambarkan narasi yang kontras di tengah sentimen bullish saat ini.
Bitcoin, kekuatan dominan di dunia crypto, telah memicu percakapan hangat di komunitas selama musim liburan ini. Kenaikan terbarunya ke $38,544 menandai puncak monumental yang belum pernah terlihat sejak 5 Mei 2022, dengan jarak mencengangkan 18 bulan. Lonjakan ini mengikuti periode dua hari yang bergejolak yang melihat Bitcoin turun di bawah $35,780 sebelum kenaikan luar biasa.
Saat ini, Bitcoin berdiri di $37,809, dengan kenaikan 1% dalam 24 jam terakhir (25/11/23). Selain itu, kepercayaan investor yang meningkat pada Bitcoin terlihat jelas dalam lonjakan volume perdagangan yang luar biasa, yang melonjak sebesar 67% dalam periode 24 jam yang sama.
Sementara itu, lonjakan ini sejalan dengan diskusi penting yang diadakan oleh Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) dengan manajer investasi utama mengenai aplikasi mereka untuk dana bursa Bitcoin (ETF).
Baca juga: Transaksi Bitcoin Senilai $3,1 Juta, Pengguna Bayar Biaya Transaksi Fantastis!
Antisipasi seputar persetujuan ETF “spot bitcoin” oleh SEC juga berkontribusi terhadap sentimen bullish. SEC menghadapi batas waktu 10 Januari untuk memutuskan beberapa aplikasi tertunda untuk ETF ini. Jika disetujui, mereka diharapkan menawarkan cara yang lebih efektif biaya bagi investor untuk mendapatkan eksposur ke Bitcoin.
Faktor lain yang mempengaruhi harga Bitcoin adalah lonjakan baru-baru ini dalam likuidasi pasar. Menurut data Coinglass, telah terjadi peningkatan substansial dalam likuidasi posisi panjang dan pendek di berbagai kerangka waktu, dengan total likuidasi dalam 24 jam terakhir mencapai $80,29 juta.
Dengan berbagai faktor yang berkontribusi terhadap kenaikan harga Bitcoin, apakah $40,000 menjadi target selanjutnya?
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita-berita terbaru seputar crypto. Nyalakan notifikasi agar tidak ketinggalan beritanya.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi: