Apakah kamu pernah membayangkan sebuah organisasi yang dijalankan sepenuhnya oleh kecerdasan buatan? Walaupun saat ini teknologi AI belum cukup matang untuk mengambil alih peran manusia dalam mengelola organisasi terdesentralisasi atau DAO, para ahli percaya bahwa masa depan akan menyaksikan AI memainkan peran kunci dalam pengelolaan DAO.
Rune Christensen, pendiri Maker, mengakui bahwa AI saat ini masih belum bisa sepenuhnya menjalankan DAO karena masih sering “menghalusinasi” dalam menghasilkan outputnya. Namun, dia telah merancang rencana ambisius untuk memanfaatkan AI dalam membantu pengelolaan MakerDAO dan subDAO yang akan datang.
Baca Juga: Artificial Intelligence Jadi Teknologi yang Makin Populer! Ini Pengaruhnya pada Industri Crypto
AI diharapkan dapat mengambil alih tugas-tugas yang dianggap membosankan dan tidak memerlukan kecerdasan tinggi. Dengan bantuan AI, anggota DAO yang tersebar di seluruh dunia dapat lebih mudah memahami apa yang dilakukan oleh anggota lain dan membuat keputusan yang lebih tepat.
Illia Polushkin, pendiri Near, menekankan bahwa AI sangat efektif dalam memantau aktivitas dan menyampaikan informasi yang relevan, mirip dengan tugas seorang manajer.
Near Foundation berencana untuk mulai menggunakan AI dalam koordinasi tugas-tugas kecil sebelum beralih ke pekerjaan yang lebih kompleks. Polushkin berharap bahwa suatu hari nanti, AI akan mampu mengelola manajemen sehari-hari.
Komunitas Near telah bereksperimen dengan AI yang dapat memutuskan secara otomatis proyek mana yang layak mendapatkan pendanaan berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan. Maker menggunakan alat yang disebut Governance Artificial Intelligence Tools (GAITs) untuk membimbing seluruh proyek.
Mereka sedang mengerjakan proyek besar untuk mengkatalogkan segala aktivitas, aturan, dan keputusan yang pernah dibuat oleh DAO dalam dataset yang disebut “Atlas”. Dataset ini akan memberikan gambaran global dan diperbarui secara real-time, memudahkan kolaborasi antaranggota dengan latar belakang yang berbeda.
Meskipun AI sudah menjadi alat yang berguna untuk DAO, masih dibutuhkan waktu lama sebelum AI cukup matang untuk benar-benar menjalankan DAO. Politik yang keras dalam DAO, terutama terkait pendanaan, membuat beberapa pihak ingin menyerahkan pengambilan keputusan kepada AI yang dianggap tidak bias.
Namun, mengingat tingkat ketidakpastian teknologi saat ini, masih diperlukan waktu sebelum AI dapat dipercaya untuk mengelola keuangan tanpa panduan dan batasan yang ketat.
Dengan semua potensi yang dimiliki, AI diharapkan dapat mengubah cara kerja DAO di masa depan. Meskipun masih ada banyak tantangan yang harus diatasi, langkah-langkah yang diambil oleh komunitas crypto saat ini menjanjikan era baru dalam pengelolaan organisasi terdesentralisasi yang lebih efisien dan efektif.
Baca Juga: Penelitian Mengungkapkan Masyarakat Negara Berkembang Lebih Optimis Menyambut Teknologi AI
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita-berita terbaru seputar crypto. Nyalakan notifikasi agar tidak ketinggalan beritanya.
*Disclaimer:
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.