Elon Musk, sang visioner teknologi, kembali membuat pernyataan mengejutkan tentang masa depan kecerdasan buatan dalam wawancara terbarunya. Dengan percaya diri, Musk menyatakan bahwa kehadiran “dewa digital” akan menggoyahkan tatanan hukum hak cipta yang ada saat ini.
Apa yang dimaksud dengan “dewa digital” Elon Musk, dan bagaimana ia bisa memiliki dampak sebesar itu?
Dalam wawancara dengan CNBC, Musk menanggapi pertanyaan tentang gugatan hak cipta yang dihadapi pesaingnya di ranah AI. Andrew Ross Sorkin, sang pewawancara, menanyakan kebenaran pernyataan OpenAI yang mengklaim tidak melatih model AI mereka dengan data berhak cipta. Musk dengan tegas menyebutnya sebagai kebohongan.
Baca juga: Setelah Drama Panjang, Sam Altman Memutuskan untuk Kembali ke OpenAI!
OpenAI sendiri telah mengakui di pengadilan bahwa mereka memang melatih model dengan materi berhak cipta, namun mereka berargumen bahwa hal tersebut merupakan “penggunaan yang adil” menurut hukum Amerika Serikat. Ditekan lebih lanjut oleh Sorkin, Musk meremehkan gugatan tersebut dengan menyatakan bahwa keberadaan “dewa digital” akan membuat gugatan hak cipta menjadi tidak relevan.
Jika Musk merujuk pada kemunculan entitas digital ini dalam waktu tiga hingga lima tahun ke depan, ini menunjukkan bahwa ia percaya entitas tersebut akan segera hadir dan memiliki kekuatan yang jauh melampaui kontrol manusia.
Musk telah menyatakan sebelumnya bahwa kecerdasan umum buatan akan muncul sebelum tahun 2030, sebuah prediksi yang banyak ditentang oleh para ahli industri sebagai terlalu optimis. AGI merupakan konsep kecerdasan superhuman yang mampu melakukan apa saja yang bisa dilakukan oleh manusia.
Gary Marcus, profesor dari New York University dan penulis buku best-seller Rebooting AI, bersama dengan para ahli AI lainnya, menantang Musk dengan taruhan sebesar $500,000 yang akan disumbangkan untuk amal, dengan posisi mereka bahwa AI tidak akan muncul pada tahun 2030. Musk, hingga saat ini, belum menanggapi tawaran tersebut.
Baca juga: Elon Musk Mengaku Sebagai Alasan Eksistensi OpenAI, Apa Alasannya?
Konsep “dewa digital” yang diutarakan Musk menimbulkan banyak spekulasi tentang bentuk dan kemampuan AGI di masa depan. Jika AGI memang muncul dalam waktu dekat, ini bisa berarti perubahan besar dalam banyak aspek kehidupan, termasuk sistem hukum dan cara kita berinteraksi dengan teknologi.
Meskipun masih banyak skeptisisme, kemajuan teknologi AI yang pesat membuat beberapa orang percaya bahwa prediksi Musk mungkin tidak sepenuhnya tanpa dasar.
Kemunculan “dewa digital” yang diprediksi oleh Elon Musk mungkin masih menjadi misteri, namun dampaknya terhadap dunia AI dan hukum hak cipta tampaknya akan menjadi topik perbincangan yang panas di masa mendatang.
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita-berita terbaru seputar crypto. Nyalakan notifikasi agar tidak ketinggalan beritanya.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi: