Menurut cuitan akun @jayendra_jog di X (Twitter), Sei v2 menandai era baru dalam teknologi blockchain dengan peningkatan signifikan yang tidak mengurangi fitur lama, seperti smart contract Cosmwasm.
Versi terbaru ini membawa tiga inovasi besar: dukungan EVM, paralelisasi optimistik, dan SeiDB, yang bersama-sama menjanjikan perubahan dramatis dalam efisiensi dan interoperabilitas di dunia crypto.
Sei v2 mengintegrasikan Ethereum Virtual Machine (EVM), menggunakan go-ethereum (Geth) yang stabil dan digunakan oleh sekitar 80% node Ethereum L1. Hal ini memungkinkan kompatibilitas penuh dengan bytecode EVM, sehingga pengembang dapat dengan mudah menerapkan kontrak dari rantai EVM lain tanpa perlu penyesuaian tambahan.
Baca juga: Terobosan Baru di Dunia Crypto: Mantle Luncurkan Protokol Staking Liquid di Ethereum!
Interoperabilitas antara transaksi EVM dan Cosmwasm menjadi kenyataan di Sei v2. Dengan precompile khusus di Geth dan modul wasmd Sei, kontrak EVM dan Cosmwasm dapat saling memanggil. Ini memudahkan integrasi dan menawarkan fleksibilitas yang lebih besar untuk pengembang di ekosistem crypto.
Sei v2 memperkenalkan konsep paralelisasi optimistik, mengurangi kebutuhan pengembang untuk mendefinisikan dependensi dan memastikan paralelisasi transaksi maksimal. Rantai ini akan memproses semua transaksi secara paralel, dengan transaksi yang menyentuh state yang sama dianggap konflik.
Proses ini membagi transaksi menjadi set konflik yang berbeda, yang kemudian diproses secara paralel. Misalnya, transaksi 1, 2, 3 mungkin bertentangan karena menyentuh state A, sementara transaksi 4, 5, 6 mungkin bertentangan karena state B. Proses ini berlanjut sampai semua transaksi diproses dan dikomit.
Baca juga: Investasi Strategis Circle di Sei: Langkah Baru dalam Meningkatkan Market Stablecoin!
Sei v2 juga memperkenalkan SeiDB, sebuah optimasi penyimpanan untuk mencegah pembengkakan state dan mempercepat sinkronisasi node penuh. Mengingat Sei merupakan rantai tercepat saat ini, optimasi ini sangat krusial. Alih-alih melakukan commit perubahan state setelah setiap blok diproses, Sei v2 menggunakan pohon IAVL in-memory.
State commit terjadi di memori dan ditulis ke log ahead. Ini memungkinkan penyimpanan state berlangsung secara asinkron, meningkatkan kinerja dan mengurangi pembengkakan state. Hasilnya, waktu tangkap up untuk node penuh baru atau yang tertinggal menjadi lebih cepat, dengan perbaikan kinerja yang signifikan.
Kesimpulannya, Sei v2 bukan hanya tentang peningkatan kecepatan transaksi – yang mencapai lebih dari 5.000 TPS dalam pengujian awal – tetapi juga tentang membuka jalan baru dalam interoperabilitas dan efisiensi di dunia crypto. Dengan peluncuran testnet publiknya yang dijadwalkan pada kuartal pertama 2024, Sei v2 siap mendefinisikan ulang batasan teknologi blockchain.
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita-berita terbaru seputar crypto. Nyalakan notifikasi agar tidak ketinggalan beritanya.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.