Dalam upaya memerangi penyebaran berita palsu yang dihasilkan oleh kecerdasan buatan , Meta, perusahaan induk dari Facebook, WhatsApp, dan Instagram, mengumumkan penggunaan teknologi watermark tak terlihat. Teknologi ini dirancang untuk melacak dan memvalidasi keaslian konten yang dihasilkan oleh AI, sebuah langkah inovatif dalam menjaga kepercayaan informasi digital. Simak berita lengkapnya berikut ini!
Meta mengembangkan teknologi watermarking yang tidak terlihat oleh mata manusia namun dapat dideteksi oleh algoritma khusus. Teknologi ini akan diterapkan pada semua gambar yang dihasilkan oleh AI Meta, termasuk pada layanan populer seperti Facebook Messenger dan Instagram.
Watermark ini dirancang untuk tahan terhadap manipulasi gambar umum seperti pemotongan, perubahan warna, dan tangkapan layar. Teknologi ini merupakan respons Meta terhadap peningkatan penggunaan deepfake yang dapat menimbulkan misinformasi dan penipuan.
Dengan watermark tak terlihat, Meta berupaya memastikan bahwa konten yang dihasilkan oleh AI mereka dapat dilacak dan divalidasi, sehingga mengurangi risiko penyalahgunaan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
Baca Juga: Metaverse Meta Tambahkan Kaki pada Avatar-nya: Apa yang Perlu Kamu Ketahui?
Di India, Meta berkolaborasi dengan peneliti AI untuk mengembangkan teknologi ini agar sesuai dengan kebutuhan lokal. Hal ini menyusul insiden viralnya video deepfake yang melibatkan aktris Telugu, Rashmika Mandanna. Pemerintah India, melalui Kementerian Elektronika dan IT (MeitY), telah menekankan pentingnya kepatuhan 100% dari platform media sosial terhadap aturan yang ada.
Meta menegaskan bahwa teknologi watermarking baru ini tidak akan melanggar privasi pengguna atau memecahkan enkripsi end-to-end. Teknologi ini dirancang untuk mengenali deepfake sejak awal pembuatannya tanpa perlu melacak atau memecahkan enkripsi, menjaga keamanan komunikasi pengguna sekaligus memerangi penyebaran konten palsu.
Baca Juga: Hello Kitty dan MetaGaia Berkolaborasi untuk Pengalaman Metaverse yang Menarik!
Meta berkomitmen untuk melindungi hak kekayaan intelektual dari gambar yang dihasilkan oleh AI mereka. Dengan menerapkan watermark tak terlihat, Meta tidak hanya melindungi pengguna dari penipuan tetapi juga mempertahankan integritas platform mereka. Langkah ini diharapkan dapat mencegah pihak-pihak yang ingin mengklaim karya AI sebagai milik mereka sendiri.
Inisiatif ini juga merupakan bagian dari upaya Meta untuk merespons kekhawatiran yang meningkat terkait penyalahgunaan alat AI. Kasus seperti gambar ledakan palsu di Pentagon yang mempengaruhi pasar saham menunjukkan risiko nyata dari konten AI yang tidak terverifikasi. Dengan watermark tak terlihat, Meta berharap dapat memberikan lapisan keamanan tambahan dalam perang melawan berita palsu.
Meta mengambil langkah besar dalam perang melawan berita palsu dengan memperkenalkan teknologi watermark tak terlihat. Inisiatif ini menandai era baru dalam upaya memastikan keaslian dan kepercayaan konten digital, sekaligus menjaga privasi dan keamanan pengguna. Dengan langkah ini, kamu dapat lebih tenang dalam mengonsumsi informasi yang dihasilkan oleh AI.
Ikuti kami diĀ Google NewsĀ untuk mendapatkan berita-berita terbaru seputarĀ crypto. Nyalakan notifikasi agar tidak ketinggalan beritanya.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi: