Berita terkini dari sektor crypto telah mengejutkan para pengikut setia XRP. Meskipun mata uang digital ini telah mencatat kenaikan yang luar biasa, melampaui 60% dari seratus mata uang crypto teratas, namun dari perspektif jangka panjang, XRP masih belum pulih sepenuhnya.
Di sisi lain, kontroversi terjadi ketika seorang pengacara ternama menuding Senator Elizabeth Warren telah melanggar janji jabatannya karena sikapnya yang kritis terhadap crypto.
Baru-baru ini, XRP mencatat kenaikan yang mencolok, mengungguli mayoritas mata uang crypto lainnya di pasar. Namun, dibandingkan dengan prestasi sebelumnya, mata uang ini masih belum mencapai puncaknya.
Di tengah-tengah volatilitas pasar, sebuah dompet digital yang memiliki lebih dari 37 juta pengguna aktif telah memasukkan XRP ke dalam daftar layanannya, memberikan dorongan yang signifikan bagi mata uang tersebut.
Baca Juga: Heboh! Whale Ripple Pindahkan 24 Juta XRP ke Bitstamp, Ada Apa?
FAssets, sebuah platform finansial, kini memberikan kesempatan kepada pemilik XRP untuk memperoleh keuntungan melalui aplikasi terdesentralisasi (dApps) atau dengan menghubungkan XRP melalui LayerCake.
Ini merupakan langkah penting dalam meningkatkan fungsi XRP, yang juga menjadi topik utama dalam acara Ripple Swell yang baru saja diadakan.
John Deaton, seorang pengacara, telah menuduh Senator Elizabeth Warren melanggar sumpahnya dengan tidak memberikan pengawasan yang memadai terhadap Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC). Tuduhan ini muncul setelah Warren kembali menyerang industri crypto, dengan mengusulkan pelarangan total terhadap aset digital yang sedang berkembang ini.
Warren menegaskan bahwa crypto terus digunakan oleh pelaku kejahatan untuk pembiayaan terorisme dan pencucian uang. Namun, Deaton berpendapat bahwa Warren telah mengesampingkan kepentingan rakyat demi kepentingan politik yang lebih besar.
Lebih dari 600 pemilik XRP, yang merupakan pemilih di wilayah Warren, telah mendesaknya untuk mempertanyakan SEC tentang tuntutan hukum yang diajukan terhadap Ripple, tetapi permintaan tersebut tidak mendapat respons.
Dalam perkembangan yang menarik, Google Bard, sistem kecerdasan buatan, telah memberikan ramalan tentang harga XRP menyusul peristiwa pemotongan pasokan Bitcoin yang akan datang.
Meskipun ramalan tersebut masih menunggu konfirmasi, banyak analis pasar menunggu dengan antusias efek yang mungkin terjadi pada XRP dan pasar crypto secara umum. Sementara itu, Deaton menambahkan bahwa Warren telah berkolaborasi dengan Ketua SEC Gary Gensler, menggambarkan kesaksiannya sebagai “pemalsuan dan terlatih”.
Tuduhan ini menambah intensitas perdebatan mengenai regulasi crypto dan bagaimana para pembuat kebijakan berhubungan dengan industri ini.
Interaksi antara pasar crypto dan politik menunjukkan kompleksitas hubungan antara inovasi finansial dan regulasi. XRP, meskipun menghadapi tantangan, terus berusaha untuk mempertahankan posisinya di pasar.
Di sisi lain, kontroversi yang melibatkan Senator Warren dan SEC menyoroti kesulitan yang dihadapi industri crypto dalam mencari pengakuan dan kepastian hukum.
Baca Juga: Ripple XRP Melonjak di Q3: Pertumbuhan 5% di Pasar AS dan Penjualan 892 Juta XRP!
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita-berita terbaru seputar crypto. Nyalakan notifikasi agar tidak ketinggalan beritanya.
*Disclaimer:
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.