Ingin tahu lebih dalam tentang dunia pertukaran crypto? Simak ulasan mendalam tentang bursa crypto terpusat yang mungkin belum kamu ketahui. Dari keamanan hingga kemudahan transaksi, semua terbongkar di sini!
Bursa crypto terpusat atau CEX berperan sebagai perantara yang mengelola order jual beli crypto. CEX menyimpan dana pengguna dan memberikan kemudahan dalam proses transaksi. Namun, ini juga berarti bahwa CEX memiliki kendali penuh atas dana tersebut, yang bisa menimbulkan risiko keamanan.
Dengan volume perdagangan yang tinggi, CEX menawarkan likuiditas dan eksekusi perdagangan yang cepat, menjadikannya pilihan populer di kalangan trader. CEX sering kali menjadi sasaran serangan siber karena menyimpan jumlah dana pengguna yang besar.
Baca Juga: Berkolaborasi dengan Bursa Crypto Terbesar, Korea Selatan Kerjakan Sistem Keamanan Crypto
Misalnya, pada tahun 2020, KuCoin kehilangan aset crypto senilai $281 juta akibat peretasan. Tahun berikutnya, BitMart juga mengalami kerugian hampir $200 juta. Kejadian-kejadian ini menunjukkan pentingnya keamanan dalam platform pertukaran crypto terpusat.
CEX dioperasikan oleh satu entitas yang mengontrol seluruh sistem, memungkinkan implementasi strategi yang cepat dan efisien. Fitur-fitur seperti alat perdagangan canggih, dukungan mata uang fiat, manajemen akun yang mudah, dan layanan pelanggan menjadi daya tarik utama.
Namun, kontrol tunggal ini juga menciptakan titik kegagalan yang berpotensi merugikan pengguna jika terjadi masalah teknis atau keuangan. Dalam operasionalnya, CEX menggunakan sistem buku pesanan untuk memfasilitasi perdagangan crypto.
Pengguna menempatkan pesanan beli atau jual, dan CEX akan mencocokkan pesanan tersebut untuk dieksekusi. Misalnya, jika seseorang ingin membeli 1 BTC seharga $30.000 dan ada penjual yang menawarkan harga yang sama, CEX akan menghubungkan keduanya.
Seiring dengan meningkatnya keinginan pengguna untuk mengontrol aset mereka sendiri, bursa crypto desentralisasi atau DEX mulai populer. DEX menggunakan Automated Market Maker (AMM) untuk menyediakan likuiditas dan menentukan harga, berbeda dengan sistem buku pesanan CEX.
DEX memungkinkan pengguna untuk mengontrol kunci pribadi mereka, memberikan keamanan dan otonomi yang lebih besar dalam pengelolaan dana.
Beberapa contoh CEX terkenal adalah Binance, Coinbase, dan Kraken, yang masing-masing memiliki keunggulan tersendiri. Namun, jika kamu ingin membeli crypto dengan mata uang fiat, CEX seringkali menjadi pilihan utama karena DEX umumnya tidak mendukung transaksi dengan mata uang fiat.
Memilih antara CEX dan DEX bergantung pada kebutuhan dan preferensi pribadi kamu. Namun, penting untuk memahami risiko dan keamanan aset crypto yang kamu miliki. Ingat, keamanan crypto ada di tangan kamu, dan itulah esensi dari kepemilikan mandiri.
Baca Juga: Revolusi Crypto Indonesia, Akhirnya Bappebti Siap Luncurkan Bursa Crypto Nasional!
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita-berita terbaru seputar crypto. Nyalakan notifikasi agar tidak ketinggalan beritanya.
*Disclaimer:
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.