Revolusi teknologi terus mengguncang sektor keuangan, dan kini giliran pinjaman pribadi yang berbasis blockchain mencatat pertumbuhan yang mengesankan. Dengan kenaikan nilai hingga $582 juta, tren ini semakin menegaskan dirinya sebagai alternatif yang layak terhadap sistem pinjaman konvensional. Apakah kita sedang menyaksikan awal dari transformasi keuangan masa depan? Simak beritanya disini!
Nilai pinjaman yang menggunakan teknologi blockchain telah melonjak secara dramatis, naik 128% dari tahun lalu, dengan total pinjaman pribadi yang telah ditokenisasi mencapai angka $582 juta.
Meskipun angka ini masih di bawah rekor tertinggi pada Juni 2022 sebesar $1,5 miliar, pertumbuhan ini menandakan minat yang meningkat dari para peminjam. Protokol pinjaman yang memanfaatkan blockchain menawarkan tingkat bunga tahunan rata-rata (APR) sekitar 9,65%, yang terbilang lebih rendah dibandingkan dengan suku bunga pinjaman pribadi rata-rata sebesar 11,5%.
Dengan nilai pinjaman rata-rata sebesar $2,5 juta, pasar ini telah menarik perhatian dari institusi keuangan ternama seperti Fasanara Capital dari Inggris dan Divibank dari Brasil.
Baca Juga: Investasi Masa Depan: Cipher Mining Borong 37 Ribu Antminer!
Meskipun menjanjikan suku bunga yang lebih menguntungkan, pinjaman berbasis blockchain tidak lepas dari risiko. Calon peminjam harus mempertimbangkan risiko terkait kegagalan, penjaminan aset, kontrak smart, dan risiko keamanan lainnya sebelum mengambil keputusan pinjaman.
Di sisi lain, penggunaan stablecoin yang terikat nilai dengan dolar AS seperti Tether , USD Coin , dan Dai (DAI) menunjukkan peningkatan kepercayaan terhadap mata uang crypto dalam proses peminjaman.
Sektor konsumen dan otomotif mendominasi sebagai peminjam terbanyak, diikuti oleh sektor fintech, real estat, kredit karbon, dan perdagangan crypto.
Baca Juga: Worldcoin Siap Kembali Beroperasi di Kenya pada Awal 2024, Apa Langkah Selanjutnya?
Keamanan merupakan salah satu isu kritis dalam dunia crypto, seperti yang terlihat dari insiden di Aurory, di mana terjadi penurunan likuiditas secara signifikan pada kolam AURY-USDC di DEX Camelot karena sebuah eksploitasi.
Tim Aurory bergerak cepat untuk membeli kembali token yang hilang dan melakukan penyelidikan lebih lanjut. Di sisi lain, FTX, sebuah bursa crypto yang mengalami kebangkrutan, tercatat mengeluarkan dana sekitar $53.000 per jam untuk biaya hukum dan konsultasi kebangkrutan.
Ini menunjukkan betapa besar biaya yang harus ditanggung akibat kegagalan dalam pengelolaan keamanan dan manajemen di industri crypto.
Pertumbuhan yang pesat dalam pinjaman berbasis blockchain menandakan potensi besar dalam merombak pemandangan keuangan. Namun, dengan adanya risiko yang terlibat, sangat penting bagi individu untuk melakukan riset yang mendalam dan mempertimbangkan segala aspek sebelum terlibat di dalamnya. Apakah Anda siap untuk menjadi bagian dari revolusi keuangan ini?
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita-berita terbaru seputar crypto. Nyalakan notifikasi agar tidak ketinggalan beritanya.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi: