Kolaborasi Tether dengan FBI dan Secret Service, Dampaknya bagi Sektor Crypto!

Updated
December 19, 2023
Gambar Kolaborasi Tether dengan FBI dan Secret Service, Dampaknya bagi Sektor Crypto!

Di tengah perkembangan pesat teknologi crypto, Tether, entitas di balik stablecoin USDT yang populer, telah mengumumkan kerja sama yang erat dengan badan penegak hukum Amerika Serikat.

Dalam sebuah surat yang dikirim ke Komite Senat AS, Tether menyatakan dedikasinya untuk menjaga keamanan dan integritas dalam dunia crypto, dengan menggandeng FBI dan Secret Service. Inisiatif ini menunjukkan babak baru dalam dinamika antara sektor crypto dan badan pengawas. Simak beritanya disini!

Kemitraan Strategis dengan Penegak Hukum

Dengan inisiatif yang progresif, Tether telah mengumumkan kerja sama ini melalui surat yang ditujukan ke Komite Senat AS yang menangani Perbankan, Perumahan, dan Urusan Kota. Paolo Ardoino, CEO Tether, menegaskan bahwa perusahaannya telah menonaktifkan token pada dompet yang teridentifikasi dalam daftar sanksi OFAC.

Tether juga telah berkontribusi pada penegakan hukum dengan membantu Departemen Kehakiman, Secret Service, dan FBI dalam pembekuan 326 dompet yang mengandung sekitar $435 juta USDT. Ardoino menambahkan bahwa Tether telah menjalin kerja sama dengan Secret Service dan saat ini berkolaborasi dengan FBI.

Dia menyampaikan, “Kami di Tether menghargai kesempatan untuk mengklarifikasi kekhawatiran yang diungkapkan oleh pembuat kebijakan AS, dan kami berkomitmen untuk terus mendukung kerja sama yang kuat dengan penegak hukum di AS dan seluruh dunia.”

Surat tersebut juga dikirimkan kepada Senator Cynthia Lummis, pendukung crypto di Senat, serta kepada ketua dan anggota senior dari komite yang bersangkutan.

Baca Juga: Tether Buka Pintu Transparansi, Rilis Informasi Cadangan dan Berhenti Menolak FOIL!

Transparansi dan Regulasi dalam Industri Crypto

tether dan britannical financial
Sumber: Crypto Daily

Dalam rangka memperkuat kebijakan Anti-Money Laundering (AML) dan Know Your Customer (KYC), Tether telah menunjukkan kerja sama yang signifikan dengan penegak hukum internasional.

Surat bertanggal 16 November menjelaskan dedikasi Tether terhadap kebijakan AML dan KYC, sedangkan surat 15 Desember menyoroti langkah Tether dalam menyesuaikan diri dengan Daftar SDN OFAC.

Kebijakan pembekuan dompet ini diberlakukan mulai 1 Desember 2023, sebagai langkah untuk meningkatkan keamanan dan kepatuhan di ekosistem crypto. Meskipun ada pengumuman penting ini, muncul pertanyaan tentang tantangan regulasi yang mungkin dihadapi oleh pelaku industri lain.

Tether mengakui hal ini dan menegaskan komitmennya untuk berkomunikasi secara transparan dan bekerja sama dengan regulator. Perusahaan ini mengerti pentingnya menghadapi tantangan regulasi dengan cara yang terbuka dan inisiatif, menempatkan dirinya sebagai pemimpin yang bertanggung jawab di industri.

Dengan langkah terkini ini, Tether tidak hanya menunjukkan sikapnya yang responsif terhadap kepatuhan regulasi dan peningkatan keamanan, tetapi juga merespons secara langsung terhadap kekhawatiran mengenai tantangan regulasi yang mungkin muncul. Dengan fokus pada transparansi dan akuntabilitas, Tether berusaha untuk mengarungi kompleksitas dari industri crypto yang dinamis.

Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita-berita terbaru seputar crypto. Nyalakan notifikasi agar tidak ketinggalan beritanya.

*Disclaimer

Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.

Referensi:

Bagikan

Berita Terbaru

Lihat Semua Berita ->