Kabar mengejutkan datang dari dunia crypto saat bursa crypto FTX yang bangkrut mengumumkan penyelesaian perselisihan dengan likuidator unit FTX di Bahama.
Kesepakatan ini menjadi titik terang dalam konflik yang telah berkepanjangan mengenai prioritas proses kebangkrutan di AS dibandingkan dengan likuidasi di Bahama. Kesepakatan ini diharapkan dapat memberikan perlakuan yang adil bagi para pelanggan di kedua proses insolvensi tersebut.
FTX dan FTX Digital Markets telah sepakat untuk menggabungkan aset mereka dan menyelaraskan pendekatan dalam menilai klaim pelanggan. Ini bertujuan untuk memastikan bahwa pelanggan mendapatkan perlakuan yang sama di kedua negara.
Kesepakatan ini memungkinkan sebagian besar pelanggan dari bursa crypto internasional FTX.com untuk memilih apakah mereka ingin mencari pengembalian dana melalui kebangkrutan di AS atau likuidasi di Bahama. Kesepakatan ini diumumkan pada hari Selasa dan telah menarik perhatian banyak pihak.
Baca Juga: Vitalik Buterin Hebohkan Pasar dengan Transfer Ethereum ke Coinbase!
CEO FTX, John Ray, yang mengambil alih kendali perusahaan dari pendiri FTX yang telah divonis, Sam Bankman-Fried, menyatakan bahwa kesepakatan ini merupakan tonggak penting dalam upaya perusahaan untuk mengembalikan dana pelanggan.
Ray menekankan bahwa tantangan unik yang muncul dari konflik antara pengajuan FTX dan FTX Digital Markets adalah salah satu yang paling sulit dihadapi timnya.
Sejak mengajukan perlindungan kebangkrutan pada 11 November, FTX telah berselisih dengan pejabat Bahama. Perselisihan ini berakar dari kekurangan di neraca FTX yang menyebabkan 9 juta pelanggannya menghadapi potensi kerugian miliaran dolar.
FTX sempat menggugat likuidator Bahama pada bulan Maret, menuntut keputusan bahwa likuidator telah salah mengklaim kepemilikan atas aset bursa tersebut. Namun, dengan tercapainya kesepakatan ini, konflik tersebut kini telah menemukan titik terang.
Kesepakatan ini tidak hanya mengakhiri perselisihan antara FTX dan likuidator Bahama, tetapi juga membuka jalan bagi pelanggan untuk mendapatkan kembali dana mereka. Kesepakatan ini diharapkan dapat mempercepat proses pembayaran kembali kepada pelanggan yang terdampak.
Kesepakatan ini memberikan harapan baru bagi pelanggan FTX yang telah lama menanti kejelasan status dana mereka. Dengan adanya kesepakatan ini, pelanggan kini memiliki pilihan untuk menentukan dari mana mereka ingin mendapatkan pengembalian dana.
Ini merupakan langkah maju yang signifikan dalam proses likuidasi yang rumit dan sering kali membingungkan bagi pelanggan. Kesepakatan ini juga menunjukkan komitmen FTX di bawah kepemimpinan John Ray untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi perusahaan dengan cara yang paling menguntungkan bagi pelanggan.
Ray dan timnya telah bekerja keras untuk menavigasi kompleksitas hukum dan finansial yang dihadapi FTX, dan kesepakatan ini menandai kemajuan penting dalam upaya tersebut.
Penyelesaian perselisihan antara FTX dan likuidator Bahama membuka lembaran baru dalam saga kebangkrutan FTX. Kesepakatan ini tidak hanya menyelesaikan konflik hukum, tetapi juga memberikan jalan bagi pelanggan untuk mendapatkan kembali investasi mereka. Ini adalah langkah penting dalam proses pemulihan yang panjang dan kompleks bagi semua pihak yang terlibat.
Baca Juga: FTX: Pelanggan Dapat Klaim Kerugian $9B di Tengah Sidang Pidana CEO FTX
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita-berita terbaru seputar crypto. Nyalakan notifikasi agar tidak ketinggalan beritanya.
*Disclaimer:
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.