Dalam upaya melindungi pengungsi yang terpaksa menyeberangi perbatasan, sebuah terobosan telah diungkapkan oleh bendahara agensi PBB. Teknologi identitas terdesentralisasi dengan bukti tanpa pengetahuan atau zero-knowledge proofs (ZK-proofs) menjadi kunci utama.
Hal ini merupakan langkah strategis yang diambil oleh Komisioner Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR) dalam membangun infrastruktur identitas yang aman.
Pengungsi sering kali menghadapi kesulitan dalam membuktikan identitas mereka, terutama karena dokumen resmi mereka seringkali dikuasai oleh pemerintah asal. UNHCR kini tengah mengembangkan sistem identitas yang memungkinkan pengungsi untuk memigrasi dengan identitas yang terverifikasi dan utuh.
Baca juga: Demi Keamanan, Uni Eropa Bahas Zero-Knowledge Proofs Untuk Identitas Digital
Sistem ini dirancang untuk memastikan kepercayaan dan keamanan identitas bagi mereka yang berisiko. Teknologi ZK-proofs memungkinkan pengungsi untuk membuktikan identitas mereka tanpa harus menunjukkan dokumen asli. Ini sangat penting karena tanpa identitas yang terverifikasi, pengungsi dapat mengalami kesulitan mengakses rekening bank, peluang kerja, dan layanan lainnya di negara tujuan.
Carmen Hett, bendahara Divisi Manajemen Keuangan dan Administrasi UNHCR, mengatakan bahwa penerapan bukti ZK dapat menjamin keamanan para pengungsi saat melintasi perbatasan:
āDalam konteks pengungsi, identitas, perlindungan data, memastikan bahwa ini tanpa batas, membangun kepercayaan, memastikan kita dapat menggunakan bukti tanpa pengetahuan, ada banyak teknik untuk membuat ini menjadi lebih aman.ā
Oleh karena itu, UNHCR menekankan pentingnya kerja sama dengan regulator untuk meningkatkan adopsi sistem ini.
UNHCR telah meluncurkan proyek percontohan pada Desember 2022, memberikan bantuan dalam bentukĀ cryptoĀ USDC (USD Coin) kepada pengungsi Ukraina. Proyek ini memudahkan pengungsi untuk mengakses mata uang fiat dengan cepat dan aman.
Bendahara UNHCR memuji kecepatan, akurasi, dan transparansi transfer dana dari PBB ke tangan yang membutuhkan. Selain itu, UNHCR juga berfokus pada peningkatan literasi keuangan dan digital pengungsi.
Tujuannya adalah untuk mempersiapkan mereka menghadapi masa depan dengan kemampuan mengelola keuangan lintas negara. Dengan dompet digital yang aman, pengungsi dapat membawa uang mereka dengan lebih mudah dan terlindungi.
Baca juga: PBB Gandeng Algorand untuk Kursus Pelatihan Blockchain Bagi 22 Ribu Karyawan!
Inisiatif UNHCR ini bukan hanya tentang memberikan bantuan, tetapi juga tentang memberdayakan pengungsi. Dengan identitas digital yang aman dan terpercaya, pengungsi dapat memulai kehidupan baru dengan lebih mudah. Langkah ini merupakan bagian dari upaya PBB untuk menciptakan dunia yang lebih baik dan lebih aman bagi mereka yang terpaksa meninggalkan rumah mereka.
Kemajuan teknologi identitas terdesentralisasi dan ZK-proofs oleh UNHCR menjanjikan masa depan yang lebih cerah bagi pengungsi. Dengan solusi inovatif ini, mereka dapat melewati tantangan verifikasi identitas dan mengakses layanan penting dengan lebih aman. Ini adalah langkah besar menuju perlindungan dan pemberdayaan pengungsi di seluruh dunia.
Ikuti kami diĀ Google NewsĀ untuk mendapatkan berita-berita terbaru seputarĀ crypto. Nyalakan notifikasi agar tidak ketinggalan beritanya.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi: