VeChain merupakan platform blockchain yang dirancang khusus untuk meningkatkan manajemen rantai pasokan dan proses bisnis. Dengan tujuan mempermudah aliran informasi dan proses dalam rantai pasokan yang kompleks, VeChain menggunakan teknologi ledger terdistribusi (DLT) untuk mencapai efisiensi yang lebih tinggi.
Bahas lebih lanjut mengenai VeChain (VET), yuk!
VeChain adalah platform blockchain publik yang bertujuan untuk penggunaan teknologi blockchain secara luas oleh perusahaan dari berbagai ukuran. Ini bertindak sebagai blok bangunan untuk ekosistem blockchain perusahaan yang tangguh dan dapat diperluas.
Baca juga: Mengenal XEN Crypto, Proyek Crypto yang Diciptakan oleh Mantan Karyawan Google
VeChainThor, blockchain VeChain, berupaya mengatasi masalah yang dihadapi oleh organisasi rantai pasokan, terutama kurangnya transparansi. Dengan memungkinkan bisnis melakukan transaksi langsung tanpa pihak ketiga, VeChain juga memfasilitasi berbagi data antar pemangku kepentingan dan mendukung integrasi layanan keuangan dan logistik yang lebih besar.
Sementara itu, VeChain Token (VET) adalah mata uang crypto yang merupakan bagian integral dari VeChainThor. VET berfungsi sebagai token utama di jaringan VeChain dan digunakan untuk transfer nilai di seluruh ekosistem VeChain. Ini memungkinkan transaksi cepat dan efisien di dalam jaringan VeChain, mendukung operasi bisnis dan aplikasi terdesentralisasi (DApps) yang berjalan di platform tersebut.
Selain VET, VeChain juga menggunakan token VeChainThor Energy (VTHO), yang bertindak sebagai āgasā untuk membiayai transaksi smart contract di jaringan.
Yang membuat VeChain unik adalah adanya fitur meta-transaksi, metode konsensus proof-of-authority (PoA), mekanisme tata kelola on-chain, dan sistem token ganda.
VeChain didirikan pada tahun 2015 oleh Sunny Lu, mantan Chief Information Officer Louis Vuitton China. Awalnya, token VEN VeChain berfungsi di blockchain Ethereum. Namun, pada tahun 2018, VeChain beralih ke blockchainnya sendiri dan mengubah merek menjadi VeChainThor (VET).
Tujuan awal VeChain adalah untuk mengganggu industri rantai pasokan dengan membuat data dapat diakses dan transparan. VeChain juga berencana menjadi pemimpin dalam aplikasi terdesentralisasi (DApps) dan penawaran koin awal (ICOs) yang menggunakan VeChain serta menjadi perantara Internet of Things (IoT).
VeChain telah menjalin kemitraan strategis selama bertahun-tahun dengan beberapa perusahaan untuk membantu mencapai tujuan ini. Di antaranya adalah perjanjian dengan PricewaterhouseCoopers (PwC) agar solusi blockchain VeChain dapat digunakan oleh klien firma akuntansi untuk meningkatkan verifikasi produk dan pelacakan.
Baca juga: Terungkap! 10 Proyek Crypto Layer 1 yang Akan Mengubah Dunia di 2024
VeChain menawarkan aplikasi dalam logistik, manajemen rantai pasokan, dan industri lain untuk membantu bisnis meningkatkan operasinya. Namun, dari perspektif investasi, seseorang harus selalu mempertimbangkan pro dan kontra sebelum membuat alokasi portofolio.
VeChain adalah platform smart contract layer-1 yang memungkinkan pengembang untuk membuat smart contract dan DApps unik di atasnya. Aplikasinya dalam industri membantu bisnis meningkatkan operasi mereka.
Secara keseluruhan, VeChain (VET) muncul sebagai solusi blockchain yang inovatif dengan fokus pada peningkatan manajemen rantai pasokan dan proses bisnis. Dengan kemitraan strategis dan penerapan teknologi yang efektif, VeChain menawarkan potensi besar untuk transformasi digital di berbagai sektor.
Sebagai investor atau pengguna, memahami VeChain dan potensinya dapat membuka peluang baru dalam dunia crypto dan teknologi blockchain.
Ikuti kami diĀ Google NewsĀ untuk mendapatkan berita-berita terbaru seputarĀ crypto. Nyalakan notifikasi agar tidak ketinggalan beritanya.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi: