India kini tengah mengembangkan model iklim berbasis kecerdasan buatan untuk meningkatkan akurasi prediksi cuaca, terutama dalam menghadapi fenomena cuaca ekstrem seperti banjir dan kekeringan. Inisiatif ini diharapkan dapat memberikan peringatan dini yang lebih efektif kepada penduduknya yang mencapai 1,4 miliar orang, serta mendukung sektor pertanian yang vital bagi produksi pangan global. Simak berita lengkapnya berikut ini!
Departemen Meteorologi India (IMD) saat ini sedang menguji coba penggunaan AI dalam pembuatan model iklim. K.S. Hosalikar, kepala penelitian iklim dan layanan di IMD, mengungkapkan bahwa penggunaan AI diharapkan dapat meningkatkan kualitas peringatan cuaca ekstrem. Saat ini, IMD menggunakan model matematika dan superkomputer untuk membuat prediksi cuaca.
AI diharapkan dapat menghasilkan data cuaca berkualitas tinggi dengan biaya yang lebih rendah. IMD telah menggunakan AI untuk mengeluarkan peringatan publik terkait gelombang panas dan wabah penyakit seperti malaria. Rencananya, jumlah observatorium cuaca akan ditingkatkan hingga ke tingkat desa untuk mendapatkan data yang lebih detail dan akurat.
Baca Juga: Bill Gates: āAI Berpotensi Ubah Dunia Menjadi Lebih Adilā
Penggunaan AI dalam prediksi cuaca tidak hanya meningkatkan akurasi tetapi juga dapat mengurangi biaya operasional. Saurabh Rathore, asisten profesor di Institut Teknologi India-Delhi, menyatakan bahwa model AI tidak memerlukan biaya tinggi seperti yang dibutuhkan untuk menjalankan superkomputer. Model ini bahkan dapat dijalankan dari komputer desktop berkualitas baik.
Namun, untuk memaksimalkan potensi AI, diperlukan data yang lebih baik dan beresolusi tinggi. Parthasarathi Mukhopadhyay, ilmuwan iklim di Institut Meteorologi Tropis India, menekankan pentingnya data resolusi tinggi dalam ruang dan waktu. Tanpa data tersebut, model AI tidak akan efektif dalam memperjelas prediksi cuaca yang spesifik lokasi.
Baca Juga: Terobosan Baru Elon Musk: Layanan Pembayaran X Digadang-gadang akan Hadir di 2024!
Teknologi sepertiĀ blockchainĀ danĀ cryptoĀ juga mulai digunakan untuk mengoptimalkan pengumpulan data cuaca. Startup WeatherXM telah menerapkan stasiun cuaca terdesentralisasi di seluruh dunia untuk mengumpulkan data lokal. Sebagai imbalannya, pemilik stasiun mendapatkan token utilitas.
Konferensi Wired Impact di London baru-baru ini menampilkan strategi baru yang disebut āUnderstand, Optimize, Accelerateā yang diusulkan oleh Sims Witherspoon, pemimpin aksi iklim DeepMind Google. Strategi ini menguraikan langkah-langkah menggunakan AI untuk mengatasi perubahan iklim, menunjukkan masa depan yang cerah bagi teknologi dalam bidang meteorologi.
Dengan langkah maju ini, India tidak hanya berupaya melindungi penduduknya dari dampak perubahan iklim tetapi juga berkontribusi pada kemajuan global dalam teknologi prediksi cuaca. Kecerdasan buatan, yang kini menjadi bagian penting dari strategi adaptasi iklim, diharapkan dapat membawa perubahan signifikan dalam cara kita memahami dan merespons fenomena alam.
Ikuti kami diĀ Google NewsĀ untuk mendapatkan berita-berita terbaru seputarĀ crypto. Nyalakan notifikasi agar tidak ketinggalan beritanya.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi: