Dalam lautan token dan teknologi blockchain, satu proyek AI muncul dengan penawaran yang menarik: Trac Crypto. Dikenal juga sebagai OriginTrail, token ini bukan hanya sekedar aset digital biasa. Artikel ini akan membongkar rahasia di balik kecanggihan Trac Crypto, sejarahnya yang menarik, dan bagaimana ia berdiri tegak di antara para raksasa teknologi AI.
Trac Crypto adalah sebuah proyek infrastruktur web3 sumber terbuka yang menggabungkan teknologi grafik pengetahuan dan blockchain. Proyek ini menciptakan ekosistem netral dan inklusif, beroperasi di Ethereum, Polygon, dan Gnosis, serta terintegrasi dengan rantai relay Polkadot. Trac Crypto dirancang untuk memudahkan adopsi teknologi web3, khususnya di sektor rantai pasokan.
(Sumber:coinmarketcap.com)
Trac Crypto atau yang dikenal sebagai OriginTrail menggunakan token TRAC untuk memproses dan menyimpan data di jaringan, yang mana memungkinkan pengelolaan data yang aman dan terpercaya, dari pelacakan rantai pasokan hingga verifikasi seni, diploma, dan sertifikasi bisnis. Dengan desain tokenomik yang unik, Trac Crypto meningkatkan kemudahan dalam menemukan aset.
Baca juga: 5 Proyek Crypto AI Terbaik Sepanjang Tahun 2023, Nomor 1 Meroket 1447%!
Trac Crypto didirikan oleh Tomaž Levak, Žiga Drev, dan Branimir Rakić sebagai platform pelacakan untuk produk makanan. Mereka mengembangkan solusi berbasis blockchain untuk mengatasi kurangnya kepercayaan dan interoperabilitas dalam data rantai pasokan. Pada tahun 2017, mereka mengumpulkan $22,5 juta melalui penawaran koin awal (ICO).
Sejak peluncurannya, Trac Crypto telah menerima dana publik dari program Horizon 2020 Uni Eropa, yang mana telah digunakan dalam berbagai eksperimen inovasi terkait dengan keamanan pangan, pertanian pintar, dan ekonomi sirkular. Kini, Trac Crypto menjadi salah satu pemimpin dalam teknologi blockchain untuk rantai pasokan.
Trac menggabungkan teknologi blockchain dengan grafik pengetahuan untuk menciptakan Grafik Pengetahuan Terdesentralisasi (DKG). DKG ini memungkinkan pertukaran data yang terpercaya antar sistem dan organisasi. Ini menghubungkan entitas data semantik menjadi jaringan yang dapat dicari, diverifikasi, dan diperkaya oleh berbagai aplikasi dan pengguna.
Teknologi ledger terdistribusi (DLT) yang digunakan oleh Trac Crypto menjamin integritas data, asal-usul, dan keabadian. Protokolnya agnostik blockchain, artinya dapat bekerja dengan platform blockchain apa pun yang mendukung kontrak pintar. Pengguna yang ingin mempublikasikan atau menanyakan data di DKG harus membayar TRAC kepada pelari node yang menyediakan sumber daya penyimpanan dan komputasi.
Baca juga: 5 Proyek Spatial Computing Crypto Paling Dinanti 2024
(Sumber:medium.com)
Trac Crypto berbeda dari token AI lain seperti Fetch.ai dan SingularityNet. Fokus utamanya adalah pada sektor rantai pasokan, menggunakan blockchain untuk mempermudah pergerakan informasi yang lebih fleksibel, murah, cepat, dan aman. Trac Crypto dijuluki sebagai ‘Google dari Web3’ karena pendekatannya yang inovatif dalam pencarian dan privasi data.
Berbeda dengan Fetch.ai yang membangun ekonomi virtual melalui agen AI, dan SingularityNet yang menghubungkan data algoritma AI dengan pengembang, Trac Crypto menonjol dalam menyediakan transparansi dan privasi untuk perusahaan dalam rantai pasokan. Ini termasuk perusahaan Web2 dan Web3, menjadikannya pilihan unik di pasar.
Trac Crypto telah membuktikan dirinya sebagai inovator dalam teknologi blockchain, terutama dalam sektor rantai pasokan. Dengan pendekatan uniknya, Trac Crypto tidak hanya meningkatkan efisiensi dan transparansi dalam rantai pasokan tetapi juga membuka jalan bagi adopsi teknologi blockchain yang lebih luas.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi: