Terjun Bebas Saham Crypto di Akhir Tahun, Alarm atau Peluang?

Updated
January 3, 2024
Gambar Terjun Bebas Saham Crypto di Akhir Tahun, Alarm atau Peluang?

Di penghujung tahun 2023, pasar saham crypto dan Bitcoin mengalami penurunan tajam yang mengejutkan banyak pelaku pasar. Namun, seorang analis Bitcoin berpendapat bahwa fenomena ini merupakan koreksi pasar yang sehat. Penurunan ini terjadi di tengah ekspektasi tinggi investor terhadap kinerja aset crypto yang telah menunjukkan performa mengesankan sepanjang tahun.

Koreksi Pasar atau Kepanikan Investor?

HUT 8 Corp
Harga saham HUT pada tanggal 29 Desember 2023. Sumber: Google Finance

Saham perusahaan penambangan Bitcoin seperti Marathon Digital Holdings (MARA) dan Riot Platforms (RIOT) mengalami penurunan signifikan. MARA anjlok sebesar 16,6% menjadi $23,5, sementara RIOT turun 12,1% menjadi $15,5 pada 29 Desember.

Penurunan ini dianggap sebagai koreksi pasar yang normal setelah kenaikan harga saham yang signifikan sepanjang tahun. Hut 8 Corp (HUT) dan Hive Digital Technologies juga tidak luput dari penurunan, masing-masing sebesar 17,3% dan 15,1%.

MicroStrategy (MSTR), yang sering dianggap sebagai proksi Bitcoin, turun 5,4% menjadi $631,6. Coinbase (COIN), yang sahamnya melonjak lebih dari 400% di tahun 2023, juga mengalami penurunan sebesar 6,6% menjadi $173,9 dan turun lagi 1,25% di perdagangan after-hours.

Baca Juga: Terungkap! Masa Depan Saham MicroStrategy Terkait Momentum Bitcoin

Analisis Para Ahli

analisa saham crypto btc
Sumber: Akun X Timothy Peterson

Mitchell Askew, kepala analis di Blockware Solutions, menyatakan bahwa penurunan ini merupakan bagian dari koreksi yang sehat. Menurutnya, saham perusahaan penambangan crypto telah terlalu tinggi melebihi puncak sebelumnya di tahun 2023, meskipun harga Bitcoin sendiri stabil di angka $43.000 selama bulan Desember.

Pendapat ini didukung oleh Markus Thielen dari Matrixport yang menilai bahwa harga saham sudah mencapai nilai wajar dibandingkan dengan Bitcoin. Kekhawatiran investor terkait dengan peristiwa pemotongan hadiah penambangan Bitcoin atau Bitcoin halving yang akan terjadi pada bulan April juga turut mempengaruhi penurunan harga saham.

Namun, Askew menegaskan bahwa kekhawatiran tersebut sebagian besar tidak berdasar. Menurutnya, penambang publik memiliki peralatan ASIC yang efisien dan biaya listrik yang rendah, yang memungkinkan mereka untuk bertahan dari dampak halving.

Baca Juga: ARK Invest Lepas Hampir 700 Ribu Saham GBTC, Apa yang Terjadi?

Performa Crypto di Tahun 2023

Bitcoin sendiri mengalami kenaikan sebesar 152% menjadi $42.325 di tahun 2023, namun kinerjanya masih kalah dengan setidaknya 15 saham terkait crypto lainnya. MARA menjadi salah satu saham dengan performa terbaik, dengan kenaikan hampir 600%. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun pasar crypto mengalami volatilitas, masih ada peluang pertumbuhan yang signifikan bagi investor yang tepat dalam memilih saham.

Kesimpulan

Penurunan harga saham crypto di akhir tahun 2023 mungkin telah menimbulkan kekhawatiran bagi sebagian investor. Namun, analisis dari para ahli menunjukkan bahwa ini bisa jadi merupakan kesempatan bagi kamu untuk memanfaatkan koreksi pasar sebagai titik masuk yang menguntungkan. Dengan pemahaman yang tepat, kamu bisa memanfaatkan dinamika pasar crypto untuk keuntungan jangka panjang.

Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita-berita terbaru seputar crypto. Nyalakan notifikasi agar tidak ketinggalan beritanya.

*Disclaimer

Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.

Referensi:

Bagikan

Berita Terbaru

Lihat Semua Berita ->