Apakah kamu pernah mendengar istilah Shitcoin? Dalam dunia mata uang digital yang penuh spekulasi, Shitcoin muncul sebagai fenomena unik yang menarik perhatian.
Dengan nilai yang diragukan dan tujuan yang tidak jelas, Shitcoin menjadi topik hangat di kalangan investor crypto.
Shitcoin adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan cryptocurrency yang tidak memiliki nilai atau tujuan yang jelas. Istilah shitcoin seringkali digunakan untuk menyebut altcoin yang diciptakan setelah Bitcoin populer.
Baca juga: PooCoin: Mata Uang Crypto yang Lebih Dari Sekadar Emoji!
Nilai Shitcoin seringkali merosot karena kurangnya minat investor atau tidak terpenuhinya harapan yang dibangun oleh pengembangnya. Shitcoin mudah dikenali dari pola khasnya.
Awalnya mungkin ada sedikit minat saat peluncuran, namun harganya bisa meningkat secara eksponensial dalam waktu singkat karena investor mulai berdatangan. Namun, tak lama kemudian, harga bisa jatuh drastis karena investor menjual koin mereka untuk mendapatkan keuntungan jangka pendek.
Shitcoin mudah dikenali karena mengikuti pola tertentu. Meskipun mungkin ada beberapa minat pada koin saat diluncurkan, harganya tetap relatif stabil. Namun, harga meningkat secara eksponensial dalam waktu singkat saat investor mulai bergabung. Hal ini diikuti oleh penurunan tajam yang disebabkan oleh investor yang menjual koin mereka pada titik harga kritis untuk memanfaatkan keuntungan jangka pendek.
Pengembangan dan pemasaran altcoin yang suatu hari nanti akan dianggap sebagai Shitcoin tidak mungkin melambat secara substansial selama minat pada cryptocurrency tetap tinggi. Sebuah tinjauan cepat pada agregator cryptocurrency mengungkapkan bahwa koin ditambahkan sepanjang waktu, mencoba menarik modal dari investor yang tidak curiga.
Baca juga: MYRO: Meme Koin Solana yang Mendobrak Pasar Crypto dengan Kenaikan 75%!
Dilansir dari Investopedia, Shitcoin diciptakan oleh Jacob Martin, yang memperkenalkan dirinya dalam dokumen yang disebut “toiletpaper”. Meskipun istilah Shitcoin telah diadopsi oleh komunitas crypto, asal-usul penggunaan pertama istilah ini masih belum diketahui.
Martin menciptakan Shitcoin sebagai respons terhadap banyaknya penipuan crypto yang merugikan banyak investor. Shitcoin bekerja dengan memanfaatkan teknologi blockchain BNB Chain dari Binance. Dengan pasokan maksimum 21 juta token, Shitcoin memiliki sistem ekonomi yang unik dengan biaya transaksi tertentu saat membeli dan menjual. Namun, keunikan ini tidak menjamin nilai investasi yang solid.
Shitcoin tidak dirancang sebagai proyek serius dan tidak memiliki kemitraan atau konektivitas yang signifikan. Meskipun ada potensi untuk mendapatkan pendapatan pasif melalui “Shit Farming”, nilai yang diperoleh hampir tidak berarti.
Shitcoin lebih merupakan komentar satir terhadap fenomena crypto yang absurd. Investasi dalam Shitcoin sangat berisiko dan kemungkinan besar akan mengakibatkan kerugian. Meskipun ada beberapa token lelucon yang berhasil seperti Dogecoin dan Shiba Inu, kebanyakan tidak pernah mencapai kesuksesan.
Shitcoin sendiri telah kehilangan lebih dari 98% nilainya dalam beberapa bulan, menunjukkan betapa tidak stabilnya investasi ini.
Secara keseluruhan, dalam dunia investasi crypto, Shitcoin mungkin terdengar menarik karena keunikannya. Namun, penting untuk memahami bahwa di balik humor dan satirnya, Shitcoin tetaplah investasi yang sangat berisiko. Bijaklah dalam memilih proyek crypto yang serius dan memiliki potensi nyata untuk masa depan
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita-berita terbaru seputar crypto. Nyalakan notifikasi agar tidak ketinggalan beritanya.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi: