Dalam suasana pasar yang penuh gejolak, pertanyaan besar yang mengemuka adalah apakah Bitcoin dan Ethereum akan mampu bertahan. Komentar Jamie Dimon yang menyebut Bitcoin sebagai aset tanpa nilai telah menambah keraguan di pasar crypto. Meski begitu, para investor tetap siaga, mengamati pengaruh kebijakan suku bunga Federal Reserve dan menantikan efek dari pemotongan hadiah blok Bitcoin yang akan datang. Simak berita lengkapnya berikut ini!
Bitcoin kini terperangkap di bawah level $43.000, di mana pembelian oleh institusi tampaknya belum cukup untuk menggerakkan pasar secara signifikan. Berdasarkan data terkini, harga Bitcoin tampak berkisar dalam zona yang sempit selama satu minggu penuh.
Pasca penurunan drastis sebesar 15% dalam waktu dua hari minggu lalu, Bitcoin belum menunjukkan perubahan yang mengejutkan bagi para pelaku pasar. Meskipun tidak ada penurunan lebih dalam, para pendukung Bitcoin masih mencari momentum untuk mendorong BTC/USD kembali ke puncak rentang perdagangannya, dengan $48.000 sebagai target atas.
Baca Juga: Market Merah, Mengapa Harga Crypto Turun Hari Ini (19/1/24)? Simak 3 Alasan Utamanya!
Ethereum , mata uang crypto utama lainnya, mengalami nasib yang serupa dengan Bitcoin, dengan para analis yang terus memantau pergerakannya. Meski terlihat sedikit peningkatan pada grafik 4 jam, Ethereum kini diperdagangkan pada harga $2.528 dengan kenaikan tipis sebesar 0,27%.
Pasar menandai titik pivot pada $2.533, dengan resistensi di $2.604 yang, jika berhasil ditembus, dapat membuka peluang menuju level yang lebih tinggi di $2.680. Sementara itu, level support tercatat pada $2.475 dan $2.416, dengan dukungan terdekat dari EMA 50 hari berada di $2.508.
Baca Juga: 5 Layer 1 Crypto List Teratas, Apa yang Harus Diperhatikan di 2024?
Jamie Dimon, CEO JPMorgan Chase, baru-baru ini membuat pasar crypto bergolak dengan perbandingannya antara Bitcoin dan “Pet Rock” dalam sebuah wawancara dengan CNBC. Komentarnya ini telah memicu keraguan di kalangan komunitas crypto, khususnya bagi mereka yang baru terjun ke dalamnya.
Dimon mengakui potensi teknologi blockchain namun tetap skeptis terhadap Bitcoin. Meskipun JPMorgan terlibat dalam proses tokenisasi dengan JPM Coin, Dimon menyarankan untuk berhati-hati terhadap Bitcoin, meskipun banknya terlibat dalam iShares Bitcoin Trust yang dimiliki oleh BlackRock.
Kesimpulan
Investor crypto saat ini berada dalam periode penuh ketidakpastian, dengan berbagai faktor seperti komentar dari tokoh industri dan kebijakan moneter yang akan datang. Namun, dengan adanya peristiwa penting seperti pemotongan suku bunga dan halving Bitcoin di cakrawala, pasar mungkin akan menemukan arah yang jelas dalam waktu dekat.
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita-berita terbaru seputar crypto. Nyalakan notifikasi agar tidak ketinggalan beritanya.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi