Dunia game kembali diramaikan dengan kehadiran Shrapnel, sebuah game Web3 bergenre first-person shooter (FPS) yang siap menggebrak pasar. Game ini dikembangkan oleh Neon Machine, sebuah studio game yang beranggotakan developer berpengalaman dari perusahaan besar seperti Xbox dan Electronic Arts.
Shrapnel menawarkan pengalaman bermain yang seru dan menegangkan, dengan latar belakang dunia dystopian yang unik. Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih dalam tentang Shrapnel, termasuk fitur-fiturnya, akses awal, dan kontroversi hukum yang menyertainya.
Shrapnel akan tersedia dalam bentuk akses awal di Epic Games Store mulai tanggal 8 hingga 10 Februari 2024. Selama periode akses awal ini, pemain dapat merasakan sensasi bermain Shrapnel sebelum dirilis secara resmi.
Baca juga: Game Crypto Shrapnel Meluncur di Epic Games Store, Siap Bersaing dengan Call of Duty!
Akses awal ini diberi nama Shrapnel Training Exercises One (STX1), di mana pemain akan dapat mencoba salah satu karakter dengan level tertinggi dan menguji tiga senjata api, granat, dan kemampuan unik yang disebut Sigma Wave.
Untuk mendapatkan akses awal Shrapnel, pemain harus membeli âExtraction Packâ yang tersedia dalam tiga pilihan harga: $19,99, $49,99, dan $99,99. Setiap paket memberikan akses ke STX1, tetapi paket yang lebih mahal menawarkan lebih banyak item drop, consumable pack, dan skin.
Perlu dicatat bahwa Shrapnel menggunakan teknologi blockchain, yang mungkin menjadi kontroversi bagi sebagian pemain.
Penggunaan teknologi blockchain dalam Shrapnel telah menimbulkan kontroversi hukum. Blockchain dikenal memiliki dampak negatif terhadap lingkungan karena konsumsi energi yang tinggi.
Selain itu, Shrapnel juga berencana untuk memperkenalkan sistem NFT (non-fungible token) di mana pemain dapat membuat konten dalam game dan menjualnya sebagai NFT di marketplace. Hal ini dikhawatirkan dapat mendorong spekulasi dan praktik eksploitatif.
Namun, Neon Machine menegaskan bahwa pemain tidak diwajibkan untuk terlibat dengan teknologi blockchain jika tidak menginginkannya. Studio tersebut berfokus untuk menghadirkan pengalaman bermain yang seru dan menegangkan tanpa memaksa pemain untuk mempelajari teknologi baru.
Baca juga: Hore! Akses Awal Mainnet zkEVM Immutable Bertenaga Polygon Telah Diluncurkan
Shrapnel ingin menjadi game FPS AAA yang berkualitas tinggi dan dapat dinikmati oleh semua pemain, terlepas dari pengetahuan mereka tentang blockchain.
Neon Machine telah berhasil mengumpulkan dana sebesar $20 juta dalam putaran pendanaan Seri A yang dipimpin oleh Polychain Capital. Investor lain yang terlibat termasuk Griffin Gaming Partners, Franklin Templeton, dan Brevan Howard Digital.
Pendanaan tersebut akan digunakan untuk mengembangkan Shrapnel lebih lanjut dan mempersiapkannya untuk peluncuran resmi pada tahun 2025.
Peluncuran Shrapnel di Epic Games Store merupakan langkah penting bagi industri game blockchain. Epic Games Store memiliki basis pengguna PC lebih dari 230 juta gamer, yang memberikan kesempatan besar bagi Shrapnel untuk menjangkau audiens yang luas.
Dengan dukungan dari Epic Games Store, Shrapnel diharapkan dapat menjadi game blockchain yang sukses dan populer di kalangan gamer.
Secara keseluruhan, Shrapnel hadir sebagai game Web3 yang menjanjikan pengalaman bermain yang seru dan menegangkan. Akses awal yang tersedia memberikan kesempatan bagi pemain untuk mencoba game ini sebelum dirilis secara resmi.
Meskipun ada kontroversi hukum terkait penggunaan teknologi blockchain dan NFT, Neon Machine menegaskan bahwa pemain tidak diwajibkan untuk terlibat dengan teknologi tersebut.
Dengan dukungan dari Epic Games Store dan pendanaan yang kuat, Shrapnel berpotensi menjadi game blockchain yang sukses dan mengubah lanskap industri game.
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita-berita terbaru seputar crypto. Nyalakan notifikasi agar tidak ketinggalan beritanya.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi: