Ripple Terpaksa Membuka Laporan Keuangannya Kepada SEC Atas Perintah Pengadilan

Updated
February 8, 2024
Gambar Ripple Terpaksa Membuka Laporan Keuangannya Kepada SEC Atas Perintah Pengadilan

Pengadilan federal telah menandatangani perintah yang mengizinkan Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat (SEC) untuk meminta dokumen keuangan tertentu dari Ripple. Perintah ini menjadi pukulan telak bagi Ripple dan dapat berdampak signifikan terhadap masa depan mata uang crypto XRP.

Perintah Pengadilan untuk Ripple

Perintah Pengadilan untuk Ripple
CourtListener

Dalam pengajuan pada tanggal 5 Februari di Pengadilan Distrik AS untuk Distrik Selatan New York, Hakim Sarah Netburn mengabulkan mosi dari SEC yang mewajibkan Ripple untuk menyerahkan laporan keuangan dari tahun 2022 hingga 2023 dan kontrak yang mengatur ā€œpenjualan institusionalā€ ā€“ salah satu isu kritis mengenai apakah XRP memenuhi syarat sebagai sekuritas.

Baca Juga: Meta Beri Hukuman Bagi Pengguna yang Tak Jujur soal Konten AI

Kontrak pasca-pengaduan dapat memungkinkan SEC untuk membantah klaim Ripple bahwa perilakunya telah mematuhi pengadilan setelah pengajuan awal. ā€œKontroversi di hadapan Pengadilan ini adalah apakah akan memerintahkan Ripple untuk menjawab interogatori ini dan bukan bobot yang harus diberikan pada tanggapan Ripple,ā€ kata Hakim Netburn mengenai permintaan hasil penjualan institusional XRP pasca-pengaduan.

ā€œKarena SEC telah menunjukkan secara memadai bahwa informasi ini dapat membantu Pengadilan dalam membentuk pemulihannya, Ripple harus menanggapi Interogatori.ā€

Dampak terhadap Ripple dan XRP

transaksi xrp gagal
Sumber: Bitcoin News

SEC mengajukan gugatan terhadap Ripple dan eksekutif Brad Garlinghouse dan Chris Larsen pada bulan Desember 2020, menuduh para pihak menawarkan sekuritas yang tidak terdaftar melalui token XRP. Pada bulan Juli 2023, seorang hakim mengabulkan ringkasan putusan yang mendukung Ripple, memutuskan bahwa XRP hanya menjadi sekuritas ketika dijual kepada investor institusional.

SEC kemudian bergerak untuk membatalkan kasusnya terhadap Garlinghouse dan Larsen tetapi tidak terhadap Ripple. Putusan pengadilan ini dapat berdampak signifikan terhadap Ripple dan XRP.

SEC dapat menggunakan informasi keuangan yang diperoleh untuk menentukan apakah penjualan institusional XRP setelah gugatan SEC diajukan pada tahun 2020 melanggar undang-undang sekuritas. Jika SEC menemukan pelanggaran, Ripple dapat menghadapi hukuman dan sanksi yang berat.

Masa Depan yang Tidak Pasti

Kasus Ripple vs SEC masih berlangsung dan hasilnya masih belum pasti. Keputusan pengadilan untuk memerintahkan Ripple membuka laporan keuangannya merupakan kemenangan bagi SEC dan dapat memperkuat posisinya dalam gugatan tersebut.

Namun, Ripple masih dapat mengajukan banding atas keputusan tersebut dan berupaya untuk membela diri. Masa depan Ripple dan XRP tergantung pada hasil akhir dari gugatan SEC.

Jika Ripple kalah dalam gugatan ini, dapat berdampak negatif terhadap nilai XRP dan reputasi Ripple sebagai perusahaan teknologi blockchain. Namun, jika Ripple berhasil memenangkan gugatan ini, dapat memberikan dorongan positif bagi XRP dan Ripple.

Baca Juga: Nibiru Chain Raih Pendanaan $12 Juta untuk Pertumbuhan Blockchain!

Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita-berita terbaru seputar crypto. Nyalakan notifikasi agar tidak ketinggalan beritanya.

*Disclaimer:
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.

Referensi

Bagikan

Berita Terbaru

Lihat Semua Berita ->