Pengadilan federal Australia baru-baru ini membuat keputusan penting yang berdampak pada produk-produk kripto yang menawarkan hasil investasi. Putusan ini membedakan antara produk yang menjanjikan hasil investasi terkelola (managed yield) dan produk keuangan terdesentralisasi âpass-throughâ. Simak berita lengkapnya berikut ini!
Dalam putusannya pada tanggal 9 Februari, hakim pengadilan federal Ian Jackson memutuskan bahwa Block Earner akan dikenakan sanksi atas penawaran produk âEarnerâ pada tahun 2022. Produk ini menawarkan hasil investasi untuk pinjaman yang didenominasi dalam USD Coin , Bitcoin , Ether , dan PAX Gold .
Jackson menyatakan bahwa Block Earner perlu memperoleh Lisensi Layanan Keuangan Australia (AFSL) untuk menawarkan produk tersebut. Produk Earner beroperasi dari tanggal 17 Maret 2022 hingga 16 November di tahun yang sama.
Block Earner mengonfirmasi kepada Cointelegraph bahwa mereka telah menghentikan produk Earner sebelum proses hukum dimulai dan bahwa temuan pengadilan tidak memengaruhi produk Block Earner saat ini.
Baca Juga: Google Rebranding Chatbot AI âBardâ Menjadi âGemini Ultra 1.0â, Ini Alasannya!
Namun, Jackson tidak memasukkan produk DeFi âAccessâ Block Earner ke dalam kategori yang sama. Ia menjelaskan bahwa produk ini tidak beroperasi di bawah skema investasi terkelola dan, oleh karena itu, tidak memerlukan AFSL.
Michael Bacina, pengacara aset digital di Piper Alderman, menjelaskan bahwa Access hanyalah sebuah pass-through ke keuangan terdesentralisasi (DeFi). âProduk Earner melibatkan pernyataan bahwa kripto pengguna akan digunakan untuk menghasilkan keuntungan (tetapi pengguna hanya akan dibayar sejumlah bunga tetap),â kata Bacina.
Sementara itu, produk Access tidak bergantung pada Block Earner untuk menghasilkan keuntungan sama sekali dan âsepenuhnya bergantung pada Aave atau Compound,â tambahnya. Bacina menekankan bahwa detail terpenting yang harus diperhatikan adalah bagaimana produk-produk ini dipasarkan.
Baca Juga: ERC-404: Standar Token Eksperimental Ethereum yang Baru
Putusan pengadilan ini memiliki implikasi yang signifikan bagi Block Earner dan industri kripto yang lebih luas di Australia.
Aaron Lane, seorang peneliti senior di Blockchain Innovation Hub di Royal Melbourne Institute of Technology, percaya bahwa undang-undang yang diusulkan oleh Departemen Keuangan Australia untuk sektor kripto kemungkinan akan memberlakukan persyaratan lisensi pada Block Earner, jika undang-undang tersebut disahkan.
ASIC sekarang akan meminta perintah dari pengadilan untuk mengenakan sanksi moneter. Proses hukum selanjutnya telah dijadwalkan untuk sidang manajemen kasus pada tanggal 1 Maret 2024.
Kesimpulan
ASIC mengatakan bahwa keputusan ini merupakan langkah maju dalam melindungi konsumen dari produk aset digital. Regulator sekuritas tersebut meminta perusahaan yang menawarkan produk mata uang kripto untuk âmempertimbangkan dengan cermatâ apakah penawaran mereka merupakan produk keuangan di bawah rezim yang ada.
Jika produk termasuk dalam definisi skema investasi terkelola, perusahaan harus mengajukan permohonan lisensi sebelum menawarkannya, tegas ASIC.
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita-berita terbaru seputar crypto. Nyalakan notifikasi agar tidak ketinggalan beritanya.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi