Komisi Sekuritas dan Investasi Australia (ASIC) telah mencetak kemenangan hukum yang signifikan di sektor kripto. Pengadilan menemukan bahwa perusahaan rintisan yang berbasis di Sydney, Block Earner, telah menawarkan produk keuangan tanpa izin kepada investor ritel. Putusan ini menggarisbawahi tantangan regulasi yang dihadapi oleh industri kripto di Australia dan menyoroti upaya berkelanjutan pemerintah untuk menghadirkan kejelasan dan kontrol pada domain yang terus berkembang ini. Simak berita lengkapnya berikut ini!
Hakim Ian Jackman memutuskan bahwa produk kripto hasil tetap Block Earner seharusnya didaftarkan sebagai skema investasi terkelola, sejalan dengan pendirian ASIC tentang regulasi kripto. Block Earner, yang didirikan oleh Jordan Momtazi dan Charlie Karaboga, telah menjadi sorotan karena pendekatan inovatifnya dalam menghubungkan investor dengan protokol peminjaman keuangan terdesentralisasi DEFI" class="news-token" style="display:inline-block" href="/market/defi">(DEFI).
Pendekatan ini, yang menawarkan pengembalian untuk mempertaruhkan stablecoin, melampaui penawaran pertukaran dan aplikasi kripto pada umumnya. Namun, dalam putaran persidangan, pengadilan memberikan lampu hijau untuk produk Block Earner lainnya, “DeFi Access.”
Baca Juga: DeFi Menggebrak Rekor: TVL Melonjak 170% dalam Seminggu, Ethereum Terus Mendominasi!
Tidak seperti produk hasil tetapnya, DeFi Access tidak melibatkan investasi dana pelanggan dalam protokol lain untuk pengembalian tetap. Sebaliknya, ini menghubungkan pelanggan langsung ke protokol yang menawarkan hasil variabel. Hakim Jackman menolak klaim ASIC bahwa produk ini juga merupakan skema investasi terkelola.
Tanggapan Block Earner terhadap putusan itu cepat dan jelas. James Coombes, kepala bisnis perusahaan, menegaskan: “Putusan ini tidak memengaruhi operasi kami, kami telah beralih dari produk Earner lebih dari setahun yang lalu.” Tanggapan ini menunjukkan ketangkasan perusahaan dalam beradaptasi dengan perubahan regulasi.
Kasus terhadap Block Earner adalah bagian dari dorongan ASIC yang lebih luas untuk mengatur industri kripto. Tindakan regulator saat ini termasuk gugatan terhadap BPS Financial yang berbasis di Gold Coast atas produk yang dikenal sebagai Qoin dan tuduhan terhadap Finder.com karena menawarkan produk Finder Earn tanpa lisensi yang diperlukan.
Kasus-kasus ini menunjukkan tekad ASIC untuk menerapkan kerangka kerja layanan keuangan yang ada pada teknologi kripto baru, termasuk produk DeFi dan organisasi otonom terdesentralisasi (DAO). Sikap regulasi yang agresif ini menimbulkan tantangan signifikan bagi industri kripto di Australia.
Baca Juga: Bitcoin (BTC) Sentuh Rp750 Juta, Kenapa Crypto Naik Hari Ini (10/2/24)?
Dan perubahan aturan ini memengaruhi populasi pemegang kripto yang terus bertambah. Menurut sebuah studi tahun 2023, hampir 32% warga Australia berusia 18 tahun ke atas saat ini memegang atau pernah memiliki kripto. Perusahaan-perusahaan di ruang angkasa sekarang bergulat dengan kompleksitas lingkungan peraturan yang masih terbentuk.
Kasus Block Earner berfungsi sebagai kisah peringatan bagi perusahaan kripto lain yang beroperasi atau berencana memasuki pasar Australia, menggarisbawahi perlunya kepatuhan terhadap undang-undang layanan keuangan yang ada.
Industri kripto telah lama memperjuangkan peraturan baru yang mengatur teknologi kontroversial di tengah maraknya produk baru. Produk-produk baru ini termasuk organisasi otonom terdesentralisasi, atau DAO, yang merupakan jenis perusahaan yang dikelola melalui perangkat lunak, serta produk DeFi yang menggunakan teknologi kripto untuk mengotomatiskan layanan perbankan seperti meminjam dan meminjamkan.
Tetapi ASIC telah menyatakan bahwa kerangka kerja layanan keuangan yang ada memiliki cukup perjanjian untuk menangkap produk-produk baru ini. Dengan demikian, regulator telah membawa beberapa tindakan lain terhadap perusahaan kripto. Regulator saat ini menggugat BPS Financial yang berbasis di Gold Coast atas produk kripto yang dikenal sebagai Qoin.
Finder.com juga membela diri terhadap gugatan ASIC, yang menuduh situs web perbandingan tersebut memberikan nasihat keuangan yang melanggar hukum dan membahayakan pelanggan dengan menawarkan produk Finder Earn tanpa lisensi yang sesuai.
ASIC berpendapat bahwa produk tersebut adalah surat utang, yang merupakan sekuritas jangka panjang yang menghasilkan tingkat bunga tetap dan sering digunakan oleh perusahaan untuk meminjam uang.
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita-berita terbaru seputar crypto. Nyalakan notifikasi agar tidak ketinggalan beritanya.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi