Dunia crypto kembali diguncang skandal setelah Sam Bankman-Fried (SBF), pendiri FTX yang tersandung kasus penipuan, terungkap memiliki hubungan erat dengan Deltec Bank.
Sebuah gugatan hukum yang diajukan terhadap pihak-pihak yang diduga terlibat dalam skema penipuan SBF mengungkap adanya hubungan rumit antara SBF, Deltec Bank yang berbasis di Bahama, dan Tether, penerbit stablecoin USDT.
Gugatan hukum tersebut menuduh bahwa hedge fund milik SBF, Alameda Research, menerima fasilitas kredit rahasia jangka pendek senilai miliaran dolar dari Deltec Bank untuk mendanai pertumbuhan Tether.
Deltec Bank diduga memberikan tenggat waktu tiga hari bagi Alameda untuk membayar token USDT yang dibeli. Fasilitas kredit rahasia ini memungkinkan Alameda melakukan perdagangan yang menguntungkan dengan menjual USDT ke pasar sebelum mendanai pembelian.
Baca Juga: Trader Joe: DEX Dominan di Avalanche, Hadirkan Token Eksperimental DN-404
Akibatnya, Deltec Bank dituduh membantu Bankman-Fried dalam menyalahgunakan dana nasabah dengan memfasilitasi transfer antara FTX dan Alameda. Menurut gugatan tersebut, Deltec Bank memiliki cukup alasan untuk mencurigai adanya transfer yang mencurigakan, tetapi gagal mengambil tindakan yang tepat.
Namun, Desiree Moore, pengacara Deltec Bank, menyatakan bahwa bank tersebut tidak mengetahui adanya kesalahan FTX hingga hal itu dipublikasikan.
Skandal ini menambah lapisan baru pada jaringan tuduhan rumit yang mengelilingi perusahaan-perusahaan Bankman-Fried. FTX, yang pernah bernilai miliaran dolar, runtuh pada November 2022, menyebabkan Bankman-Fried dihukum atas berbagai tuduhan penipuan dan konspirasi.
Saat hukumannya mendekat, gugatan hukum ini memperkenalkan lapisan lain pada jaringan tuduhan rumit yang mengelilingi perusahaannya.
Skandal ini juga berdampak pada proses kebangkrutan FTX yang sedang berlangsung dan rencana restrukturisasi. Ketidakpastian seputar kasus ini dapat mempengaruhi kemampuan FTX untuk membayar kembali kreditor, yang pada gilirannya dapat mempengaruhi beratnya hukuman Bankman-Fried.
Kasus penipuan yang melibatkan Sam Bankman-Fried dan dugaan keterlibatan Deltec Bank serta Tether menjadi pengingat nyata akan volatilitas dan kerentanan yang melekat di pasar mata uang crypto.
Skandal ini menyoroti perlunya pengawasan peraturan yang ketat dan praktik bisnis yang etis. Selain itu, kasus ini juga menekankan pentingnya jurnalisme investigasi dalam mengungkap kebenaran di balik lapisan kemajuan teknologi dan kesuksesan finansial.
Baca Juga: VanEck Akui Melanggar Aturan Pemasaran ETF, Setuju Bayar Denda SEC!
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita-berita terbaru seputar crypto. Nyalakan notifikasi agar tidak ketinggalan beritanya.
*Disclaimer:
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.