Di tengah ketidakpastian pasar global, harga emas mengalami fluktuasi yang signifikan. Investor dan trader secara khusus memperhatikan dinamika harga emas sebagai indikator penting dari kondisi ekonomi global dan kebijakan moneter yang diambil oleh bank sentral, terutama menjelang rilis notulen rapat Federal Open Market Committee (FOMC). Simak berita lengkapnya berikut ini!
Harga emas mengalami kenaikan seiring dengan meningkatnya keyakinan para pembuat kebijakan Federal Reserve (Fed) bahwa inflasi secara umum sedang menurun. Komentar dari para pembuat kebijakan Fed yang optimis terhadap arah inflasi telah mengurangi dampak dari data Indeks Harga Konsumen (CPI) dan Indeks Harga Produsen (PPI) yang keras kepala untuk bulan Januari.
Kepercayaan ini telah mengurangi biaya kesempatan (opportunity cost) dari memegang aset non-berbunga seperti emas. Sementara itu, investor menantikan notulen FOMC untuk pertemuan kebijakan moneter pertama tahun 2024, yang akan memberikan petunjuk tentang waktu dari tiga pemotongan suku bunga yang diproyeksikan oleh Fed.
Baca Juga: Harga Komoditas Hari Ini (21/2/24), Gimana Pegerakan Harga Batu Bara, CPO, dan Nikel?
Di sisi lain, harga emas di pasar domestik India tercatat turun sebesar ₹100 menjadi ₹62.700 per 10 gram. Penurunan ini terjadi di tengah penurunan harga logam mulia secara global, yang dikaitkan dengan perdagangan yang hati-hati menjelang rilis notulen rapat FOMC yang diharapkan dapat membentuk ekspektasi untuk prospek suku bunga kebijakan moneter Federal Reserve AS.
Penurunan harga ini mencerminkan kehati-hatian para trader sebelum rilis notulen rapat FOMC pada hari Rabu, yang akan membentuk ekspektasi untuk prospek suku bunga kebijakan moneter Federal Reserve AS. Analis senior komoditas di HDFC Securities, Saumil Gandhi, menambahkan bahwa harga emas di pasar internasional juga menunjukkan tren negatif dari pasar luar negeri.
Baca Juga: Bitcoin vs Altcoin: Siapa yang Akan Mendominasi Pasar Crypto?
Dari perspektif analisis teknikal, harga emas berusaha untuk menembus di atas rata-rata pergerakan eksponensial (EMA) 20 dan 50 hari, yang diperdagangkan sekitar $2.020. Formasi Segitiga Simetris pada kerangka waktu harian menunjukkan ketidakpastian di antara para pelaku pasar.
Selain itu, data PMI Manufaktur S&P Global awal untuk bulan Februari akan memandu aksi harga emas dan Dolar AS, yang akan dipublikasikan pada hari Kamis. Diperkirakan PMI Manufaktur AS akan melebihi ambang batas 50,0 untuk bulan kedua berturut-turut pada 50,5. Data pabrik yang optimis dapat berdampak negatif pada harga emas.
Dinamika harga emas terus dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk kebijakan moneter Federal Reserve, data ekonomi, dan sentimen pasar global. Investor dan trader harus tetap waspada terhadap perkembangan terbaru untuk membuat keputusan investasi yang tepat.
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita-berita terbaru seputar crypto. Nyalakan notifikasi agar tidak ketinggalan beritanya.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi: