29 Februari 2024 menjadi saksi bisu pergerakan signifikan di pasar komoditas global, dengan batu bara menunjukkan kekuatan luar biasa menjelang konferensi tahunan Coaltrans India, sementara CPO (Crude Palm Oil) terlihat loyo di tengah pelemahan minyak kedelai Chicago dan data ekspor yang tidak menggembirakan.
Simak lebih lanjut, yuk!
Dilansir dari Bisnis.com (29/2/24), di tengah antisipasi konferensi Coaltrans India, harga batu bara terus menunjukkan tren positif.
Data Bloomberg menunjukkan bahwa harga batu bara berjangka untuk Maret 2024 di ICE Newcastle mengalami kenaikan sebesar 0,23% atau 0,30 poin, mencapai level $129,50 per metrik ton.
Baca juga: 5 Crypto Naik Hari Ini (29/2/24), Harga ARKM Melonjak 52%
Sementara itu, kontrak pengiriman April 2024 juga mengalami peningkatan sebesar 0,42% atau 0,55 poin, mencapai $130,75 per metrik ton.
Pasar batu bara dinilai sangat bullish, dengan konferensi Coaltrans India menyoroti peningkatan produksi, impor, dan permintaan batu bara yang diperkirakan akan meningkat secara substansial dalam beberapa tahun mendatang.
Meskipun India berkomitmen untuk mengurangi konsumsi batu bara dan mencapai net zero emission pada 2070, industri batu bara diperkirakan akan mengalami peningkatan dalam dekade mendatang.
Di sisi lain, pasar CPO mengalami pelemahan. Harga CPO di Bursa Derivatif Malaysia untuk Maret 2024 turun 32 poin menjadi 3.989 ringgit per metrik ton, sementara kontrak Mei 2024 juga melemah 15 poin menjadi 3.907 ringgit per metrik ton.
Pelemahan tersebut disinyalir disebabkan oleh penurunan minyak kedelai Chicago dan data ekspor yang kurang menggembirakan.
Analis senior di Fastmarkets Palm Oil Analytics, Sathia Varqa, mengatakan bahwa harga CPO melemah karena tekanan dari ekspor yang lemah pada bulan Februari dan prospek ekspor yang buruk, mengingat harga minyak kelapa sawit masih lebih mahal dibandingkan minyak kacang-kacangan.
Varqa juga menambahkan bahwa output pada Februari akan menunjukkan sedikit penurunan produksi dibandingkan dengan penurunan yang lebih besar dalam ekspor.
Baca juga: Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dolar AS: Melemah di Pasar Spot (29/2/24)
Dinamika pasar komoditas pada 29 Februari 2024 menggambarkan kontras yang mencolok antara batu bara dan CPO. Sementara batu bara terus menunjukkan kekuatan dan potensi pertumbuhan, CPO menghadapi tantangan dalam menjaga momentumnya di tengah kondisi pasar yang kurang mendukung.
Di tengah fluktuasi pasar ini, investor dan pelaku pasar dituntut untuk terus menganalisis dan menyesuaikan strategi mereka, mengingat perubahan dinamika pasar komoditas dapat memiliki dampak signifikan terhadap portofolio investasi dan keputusan bisnis.
Dengan pergerakan yang beragam di pasar komoditas, Februari 2024 menjadi bulan yang penuh dengan pelajaran bagi para pelaku pasar.
Kenaikan harga batu bara menunjukkan potensi yang masih terbuka lebar, sementara pelemahan CPO mengingatkan pada pentingnya adaptasi dan kepekaan terhadap dinamika pasar global.
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita-berita terbaru seputar crypto. Nyalakan notifikasi agar tidak ketinggalan beritanya.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi: