Setelah mengalami kerugian besar di tahun 2022, pasar kripto global bangkit kembali dengan membukukan keuntungan total sebesar $37,6 miliar di tahun 2023. Hal ini diungkapkan oleh perusahaan intelijen blockchain, Chainalysis, dalam laporan terbarunya yang dirilis pada hari Kamis. Simak berita lengkapnay berikut ini!
Menurut penelitian terbaru Chainalysis, total keuntungan tersebut menunjukkan pemulihan yang signifikan dari kerugian kumulatif sebesar hampir $127,1 miliar di tahun 2022. Amerika Serikat memimpin perolehan cuan kripto terbesar di dunia tahun lalu dengan selisih yang cukup jauh, dengan total keuntungan mencapai $9,36 miliar.
Inggris berada di posisi kedua setelah AS dengan total keuntungan $1,39 miliar, diikuti oleh Vietnam dan Tiongkok dengan masing-masing $1,18 miliar dan $1,15 miliar.
Baca Juga: Top 5 Gamefi Project 2024, Bagaimana Perkembangan Tokennya?
Yang tak kalah penting, para peneliti menemukan bahwa beberapa negara berpenghasilan rendah dan menengah (LMI), termasuk India, Tiongkok, Vietnam, dan Indonesia, “memperoleh keuntungan yang sangat besar” – dengan masing-masing negara mencapai lebih dari $1 miliar.
“Perkiraan keuntungan kami menunjukkan bahwa banyak investor di negara-negara tersebut telah memperoleh manfaat dari adopsi aset kripto,” kata laporan tersebut.
Chainalysis kemudian merujuk kembali ke “Laporan Geografi Kripto 2023,” yang menyebutkan bahwa enam dari sepuluh negara teratas dalam Indeks Adopsi Kripto Global tahun lalu berada di Asia Tengah dan Selatan, serta Oseania.
“Ini bisa sangat menjanjikan untuk prospek masa depan kripto,” tulis perusahaan intelijen blockchain tersebut. “Negara-negara LMI sering kali merupakan negara yang sedang naik daun, dengan industri dan populasi yang dinamis dan berkembang.”
Baca Juga: 5 Memecoin dengan Kenaikan Tertinggi Maret 2024
Data terbaru dari Chainalysis muncul tak lama setelah bitcoin melampaui rekor tertinggi barunya di atas $73.000 pada Kamis pagi. Reli terbaru mata uang kripto tersebut menyusul persetujuan dari Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat (SEC) pada Januari 2024 atas hampir selusin aplikasi ETF bitcoin spot, yang mendorong harga mata uang kripto tersebut melonjak.
“Hingga 13 Maret, Bitcoin naik 65,4% dan Ether naik 70,2% di tahun 2024,” lanjut Chainalysis, mencatat bahwa persetujuan ETF bitcoin spot SEC dapat mendorong lebih banyak institusi untuk berinvestasi dalam mata uang kripto seperti Bitcoin, yang berpotensi mendorong pertumbuhan industri lebih jauh. “Jika tren ini terus berlanjut, kita mungkin melihat keuntungan yang lebih sejalan dengan yang kita lihat di tahun 2021,” tulis laporan tersebut.
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita-berita terbaru seputar crypto. Nyalakan notifikasi agar tidak ketinggalan beritanya.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi