Pada 16 Maret 2024, Raydium , sebuah pembuat pasar otomatis (AMM) dan penyedia likuiditas yang dibangun di atas blockchain Solana untuk bursa terdesentralisasi Serum (DEX), berhasil mencuri perhatian.
Pasalnya, harga RAY tercatat melesat tinggi hingga 85% dalam 24 jam terakhir hari ini. Kira-kira, apa faktor dibalik naiknya harga RAY hari ini? Cari tahu selanjutnya, yuk!
Dilansir dari Pintu market, harga RAY tercatat naik secara signifikan, yakni 85,47% dalam waktu 24 jam. RAY sempat menyentuh harga terendahnya di Rp21.013 sebelum akhirnya melonjak ke harga tertingginya di Rp43.006.
Saat penulisan, market cap Raydium juga melonjak 80,90% menjadi $677 juta, dengan volume perdagangan yang naik 283,03% menjadi $485 juta dalam waktu 24 jam terakhir.
Baca juga: 5 Crypto Naik Hari Ini (16/3/24), Harga JUP Melonjak 41%
Lalu, apa yang menyebabkan harga RAY melonjak?
Pada awal Maret 2024, dari DeFiLlama menunjukkan bahwa volume perdagangan bursa terdesentralisasi (DEX) di Solana dari tanggal 3 hingga 6 Maret telah melampaui angka $2 miliar selama empat hari berturut-turut, mencapai puncaknya pada $2,85 miliar pada 5 Maret, menandai rekor tertinggi untuk volume perdagangan harian.
Saat ini, Solana menguasai sebagian besar volume total bursa terdesentralisasi (DEX), dengan persentase sebesar 28,5%, sedangkan Ethereum masih memegang bagian yang sedikit lebih tinggi pada 36,1%.
Perbandingan ini menunjukkan perubahan signifikan dari tahun lalu, di mana Solana hanya memiliki pangsa pasar sebesar 1,1% sementara Ethereum mendominasi dengan pangsa pasar yang substansial antara 50%-70%.
Saat penulisan (16/3/24), DEX terkemuka di Solana termasuk Orca, Raydium, dan Phoenix tengah mengalami lonjakan dengan volume perdagangan masing-masing $20,1 juta, $485 juta juta, dan $32 juta selama periode yang sama, yakni 24 jam terakhir.
Sementara itu, Pintu market hari ini mencatat token asli Solana, SOL, sekali lagi menempati posisi dalam lima aset kripto teratas berdasarkan kapitalisasi pasar setelah mencatatkan kenaikan sekitar 67,81% dalam keuntungan bulanan.
Baru-baru ini, Binance, salah satu bursa crypto terkemuka, telah mengumumkan integrasi dengan Solana, memungkinkan pengguna untuk mengelola token dan mengakses berbagai aplikasi terdesentralisasi (dApps) di jaringan Solana dengan mudah.
Integrasi baru antara jaringan Solana dengan Dompet Web3 Binance pun digadang-gadang telah menjadi katalis utama di balik momentum bullish Solana dan ekosistemnya kali ini. Simak selengkapnya di Harga Solana Melonjak 10% Ketika Pasar Crypto Merosot, Apa yang Terjadi?
Secara keseluruhan, Solana telah mencatatkan pertumbuhan yang luar biasa dalam volume perdagangan DEX, menunjukkan potensinya sebagai pesaing kuat di ruang DeFi.
Dengan DEX terkemuka seperti Raydium, Orca, dan Phoenix, serta upaya untuk mengatasi gangguan jaringan, Solana terus menegaskan posisinya di pasar crypto.
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita-berita terbaru seputar crypto. Nyalakan notifikasi agar tidak ketinggalan beritanya.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi:
*Featured Image: IQ Wiki