Bank BRICS, yang juga dikenal sebagai āNew Development Bankā (NDB), menargetkan untuk menggelontorkan pinjaman sebesar $5 miliar pada tahun 2024. Wakil Presiden NDB, Zhou Qiangwu, mengatakan bahwa NDB akan mulai meningkatkan skala setelah sebelumnya sempat melambat selama era COVID-19.
NDB memperlambat pencairan pinjaman setelah tahun 2020 karena pandemi dan sekarang mulai kembali bergairah. āSelama pandemi, bisnis kami agak terpengaruh, dan sekarang semuanya kembali ke jalur yang benar,ā kata Zhou kepada Reuters.
Selain itu, Wakil Presiden tersebut mengonfirmasi bahwa anggota BRICS, India dan Tiongkok, telah menerima pinjaman tertinggi untuk pembangunan infrastruktur mereka. India meningkatkan infrastrukturnya dengan kereta api, rel kereta api, dan jalan raya nasional baru yang canggih.
Sebagian besar investasi telah dikucurkan ke India dan Tiongkok dari bank tersebut dibandingkan dengan anggota lainnya, karena ekonomi kedua negara BRICS tersebut sedang berkembang pesat. Pengembalian pinjaman dapat menjadi lebih mudah, sehingga membantu New Development Bank mencapai targetnya sebesar $5 miliar pada tahun 2024.
Baca Juga: Harga ONDO Siap Melonjak ke $1? Gelombang Baru Investor Mengguncang Pasar!
Zhou mengungkapkan bahwa NDB memperkirakan ekonomi dan PDB Tiongkok akan tumbuh lebih dari 5% tahun ini di tahun 2024. Target tersebut sejalan dengan ekspektasi pemerintah karena ekonomi Tiongkok sedang berkembang pesat. Di sisi lain, ekonomi anggota BRICS lainnya, India, juga sedang naik daun karena PDB-nya melonjak sekitar 6% setiap tahun.
Baik India maupun Tiongkok merupakan negara berkembang yang mengungguli AS dan Barat dalam hal PDB dan paritas daya beli (PPP). Perkembangan tersebut menjadikan BRICS sebagai pesaing serius yang dapat menantang sistem keuangan AS karena ekonomi mereka mengalami pertumbuhan yang sangat besar.
Baca Juga: 3 Crypto Terjangkau yang Layak Dibeli di April 2024: DOGE, TRON, SHIB
New Development Bank berkantor pusat di Shanghai dan didirikan pada tahun 2015 oleh Brasil, Rusia, India, Tiongkok, dan Afrika Selatan.