Jakarta, Pintu News – Baru-baru ini, Solana menjadi sorotan karena munculnya berbagai memecoin dengan tema dan nama yang rasis di blockchainnya.
Kontroversi ini memicu perdebatan sengit di komunitas crypto tentang tanggung jawab dan tindakan yang harus diambil untuk mengatasi masalah ini.
Munculnya memecoin dengan tema rasis di blockchain Solana telah menimbulkan kekhawatiran serius di kalangan pengguna dan pengembang.
Baca juga: Pendiri Ethereum Vitalik Buterin Mengkritik Kegilaan Meme Coin, Ada Apa?
Dalam sebuah panel diskusi di BUIDL Asia summit di Seoul, para ahli membahas peran aplikasi dompet, bursa terdesentralisasi, dan node dalam menyaring atau memblokir token yang mengandung kata-kata terlarang dan konten rasis.
Austin Federa dari Solana Foundation berpendapat bahwa pengembang dompet harus memiliki hak untuk membuat daftar blokir.
Sementara itu, Marc Zeller dari Aave Chan Initiative menekankan bahwa pendekatan terhadap moderasi konten bervariasi di berbagai budaya.
Austin Federa, kepala strategi di Solana Foundation, membandingkan ekosistem crypto dengan internet, menyatakan bahwa tidak masuk akal untuk mengharapkan penyedia layanan internet (ISP) menyaring konten yang berpotensi menyinggung.
Solana beroperasi di level aplikasi, dengan dompet membuat keputusan tentang konten yang ingin ditampilkan.
Federa menegaskan bahwa jaringan inti harus tetap tanpa izin, meskipun pengguna selalu memiliki kemampuan untuk mengungkapkan sesuatu jika mereka ingin.
Dia juga menyebutkan bahwa hukum sudah mengharuskan validator dan node untuk menyaring beberapa konten, seperti sanksi OFAC terhadap Tornado Cash dan beberapa dompet crypto.
Baca juga: Slothana ($SLOTH), Memecoin Solana Baru, Raup $1,5 Juta dalam Presale!
Kontroversi ini menyoroti tantangan yang dihadapi blockchain dan ekosistem crypto dalam menangani konten yang menyinggung dan rasis.
Meskipun Solana Foundation menekankan pentingnya menjaga jaringan tetap tanpa izin, ada tekanan yang meningkat dari komunitas untuk mengambil tindakan terhadap token yang berpotensi merugikan.
Perdebatan ini juga membuka diskusi lebih luas tentang tanggung jawab dan etika dalam ruang crypto, serta bagaimana teknologi dapat digunakan untuk mempromosikan inklusivitas dan menghormati keragaman.
Dengan munculnya kontroversi memecoin rasis di blockchain Solana, komunitas crypto dihadapkan pada dilema etis dan teknis. Solana Foundation telah mengambil langkah untuk mengatasi masalah ini, tetapi perdebatan tentang tanggung jawab dan tindakan yang tepat terus berlanjut.
Bagaimana Solana dan ekosistem crypto lainnya akan menavigasi tantangan ini akan menentukan bagaimana teknologi ini dapat digunakan untuk menciptakan lingkungan yang inklusif dan menghormati keragaman.
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita-berita terbaru seputar crypto. Nyalakan notifikasi agar tidak ketinggalan beritanya.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi: