Jakarta, Pintu News – Meta, perusahaan raksasa di balik Facebook dan Instagram, mengumumkan akan mulai memberi label pada konten yang dibuat menggunakan kecerdasan buatan pada bulan Mei mendatang. Langkah ini diambil untuk menanggapi kekhawatiran pengguna dan pemerintah terkait deepfake, yaitu konten palsu yang dibuat menggunakan teknologi AI.
Meta menyatakan bahwa kebijakan pelabelan konten AI ini akan diterapkan pada semua platformnya, termasuk Facebook, Threads, dan Instagram. Label “Dibuat dengan AI” akan ditambahkan pada konten yang teridentifikasi sebagai hasil manipulasi AI, baik berupa gambar, video, maupun audio. Kebijakan ini bertujuan untuk memberikan transparansi kepada pengguna tentang asal-usul dan keaslian konten yang mereka lihat.
Keputusan Meta untuk menerapkan kebijakan pelabelan konten AI ini didorong oleh kritik dari dewan pengawas independennya, yang menilai bahwa kebijakan sebelumnya terlalu sempit.
Dewan pengawas meminta Meta untuk segera mengkaji ulang strateginya dalam menangani konten yang dimanipulasi, terutama dengan semakin canggihnya teknologi AI dan maraknya penyalahgunaan aplikasi AI untuk membuat deepfake.
Baca Juga: Grok Chatbot: Fitur Eksklusif untuk Pengguna Premium Social Network X
Meta menyadari pentingnya menjaga kebebasan berbicara di platformnya, tetapi di sisi lain juga harus melindungi pengguna dari konten yang menyesatkan atau berbahaya. Oleh karena itu, perusahaan memilih untuk mengandalkan pelabelan dan kontekstualisasi daripada menghapus konten yang dimanipulasi AI secara langsung. Dengan begitu, pengguna dapat tetap mengakses konten tersebut, tetapi dengan pemahaman yang lebih baik tentang sifatnya.
Meta akan menerapkan kebijakan pelabelan konten AI dalam dua tahap. Tahap pertama akan dimulai pada bulan Mei 2023, di mana perusahaan akan mengidentifikasi dan memberi label pada konten yang dibuat atau dimodifikasi menggunakan AI. Konten yang dinilai berisiko tinggi menyesatkan publik akan diberi label yang lebih mencolok untuk memperingatkan pengguna.
Tahap kedua akan dimulai pada bulan Juli 2023, di mana Meta akan menghentikan penghapusan konten yang dimanipulasi AI berdasarkan kebijakan sebelumnya. Konten tersebut akan tetap tersedia di platform, kecuali jika melanggar standar komunitas lainnya, seperti ujaran kebencian atau campur tangan dalam pemilihan umum.
Upaya Meta untuk mengatasi konten yang dimanipulasi AI sejalan dengan komitmen perusahaan teknologi besar lainnya. Pada bulan Februari lalu, Meta, Google, dan OpenAI sepakat untuk bekerja sama memberantas konten yang menyesatkan pemilih. Mereka juga sepakat untuk menggunakan standar watermarking tunggal untuk foto yang dihasilkan oleh aplikasi AI.
Baca Juga: Bitcoin Siap Menghadapi Badai Harga Sempurna Akibat Kebijakan The Fed
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita-berita terbaru seputar crypto. Nyalakan notifikasi agar tidak ketinggalan beritanya.
*Disclaimer:
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.