Jakarta, Pintu News – Menteri Keuangan Pakistan menyatakan bahwa negaranya sedang mempertimbangkan untuk mengadopsi mata uang digital. Dilansir dari Crypto Times, Pakistan sedang mempertimbangkan langkah-langkah untuk beralih ke mata uang digital dalam upaya untuk meningkatkan inklusi keuangan dan memperkuat sistem pembayaran negara. Simak berita lengkapnya berikut ini!
Menurut laporan media setempat, Aurangzeb menyatakan bahwa perempuan miskin di Pakistan yang menerima bantuan tunai dari pemerintah sering kali uangnya diambil oleh anggota keluarga laki-laki. Para perempuan tersebut ingin mendapatkan uangnya langsung ke dompet digital daripada menerima uang tunai fisik.
Mengadopsi mata uang digital dapat membantu melindungi kemandirian finansial perempuan kurang mampu dengan memberi mereka kendali atas dana yang ditujukan untuk mereka. Selain rencana mata uang digital ini, Aurangzeb baru-baru ini menyatakan keyakinannya pada upaya pemulihan ekonomi pemerintah melalui program Dana Moneter Internasional (IMF).
Baca Juga: Pakistan Bisa Bergabung dengan BRICS dengan Bantuan Rusia, Kata Senator
Dia mengatakan Pakistan berharap untuk menyetujui fase berikutnya dari kesepakatan IMF pada bulan Juni atau Juli. Menteri Keuangan menyoroti bahwa pemungutan pajak telah meningkat dan defisit perdagangan telah berkurang – tanda-tanda bahwa ekonomi membaik meskipun ada tantangan. Dia menekankan Pakistan tidak punya pilihan selain menindaklanjuti program IMF.
Menteri Keuangan Pakistan, Muhammad Aurangzeb, mengatakan pada hari Minggu bahwa pemerintah sedang mempertimbangkan untuk beralih ke mata uang digital. Berbicara pada pertemuan khusus World Economic Forum (WEF) di Riyadh, menteri keuangan mengatakan bahwa ekonomi gelap telah menjadi tantangan terbesar bagi negara tersebut. Sekitar sepuluh triliun rupee pajak beredar di pasar.
Baca Juga: Pakistan Bisa Bergabung dengan BRICS dengan Bantuan Rusia, Kata Senator
Menteri keuangan mengatakan bahwa Pakistan memiliki pendapatan tahunan sebesar Rs9,4 triliun dan setengah dari ekonominya tidak tercatat. Dia mengatakan bahwa pemerintah memberikan bantuan tunai kepada wanita yang berhak sebagai dukungan pendapatan. Wanita penerima manfaat ingin mendapatkan uang tunai dengan brankas digital.
Direktur Pelaksana IMF Kristalina Georgieva yang berbicara pada pertemuan tersebut mengatakan beberapa negara termasuk Pakistan menghadapi kesulitan ekonomi. Dia mengatakan beberapa negara baik-baik saja, tetapi yang lain “tertinggal,” tanpa memberikan klarifikasi lebih lanjut.
Kepala IMF mengatakan bahwa pandemi Covid-19 menghantam keras ekonomi negara-negara berpenghasilan rendah. Ekonomi global menderita kerugian $3,3 triliun selama pandemi, kata Kristalina Georgieva.
Kesimpulan
Pertimbangan Pakistan untuk mengadopsi mata uang digital merupakan langkah yang signifikan dalam transformasi keuangan negara tersebut. Meskipun terdapat sejumlah tantangan dan risiko yang harus dihadapi, potensi manfaat jangka panjangnya sangat besar. Dengan langkah yang tepat, Pakistan dapat memperkuat inklusi keuangan, meningkatkan stabilitas keuangan, dan memperkuat posisinya dalam peta keuangan global.
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita-berita terbaru seputar crypto. Nyalakan notifikasi agar tidak ketinggalan beritanya.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi