Jakarta, Pintu News – Harga Bitcoin turun sebesar 7% dalam lima hari terakhir, mencapai level terendah $61.795 pada 29 April. Meskipun mengalami sedikit pemulihan menjadi $62.900, sentimen tetap rendah, terutama setelah harga Bitcoin mencapai rekor tertinggi $73.757 lebih dari enam minggu yang lalu. Penurunan minat investor dalam crypto bisa dikaitkan dengan beberapa peristiwa, termasuk penangkapan pendiri Samourai Wallet. Simak analisa lengkapnya disini!
Pimpinan dari dompet berorientasi privasi ini, yang memiliki kemampuan pencampuran koin bawaan, didakwa melakukan pencucian uang dan konspirasi untuk mengoperasikan bisnis pengiriman uang tanpa izin oleh Departemen Kehakiman Amerika Serikat (DOJ) dan lembaga lainnya pada 24 April. Dokumen pengadilan mengungkapkan bahwa perusahaan mendapat lebih dari $4,5 juta dalam biaya dengan memfasilitasi transaksi ilegal.
Faktor lain yang menyebabkan penurunan harga Bitcoin pada 29 April adalah meningkatnya risiko resesi di AS, kurangnya arus masuk ke dana Bitcoin exchange-traded fund (ETF) spot, dan kekhawatiran tentang dampak terhadap profitabilitas penambang BTC setelah acara halving. Awalnya, tantangan ini agak diredakan oleh peningkatan inskripsi ruang blockchain, tren yang sebagian besar telah berkurang.
Baca Juga: Top 5 Market Cap Crypto di Bulan Mei 2024
Investor semakin khawatir akan resesi global, mengingat Federal Reserve AS (Fed) kemungkinan akan mempertahankan suku bunga di atas 5% lebih lama dari yang sebelumnya diperkirakan.
Mantan presiden Fed Kansas City, Esther George, mengatakan pemotongan suku bunga akan memerlukan “konfirmasi yang cukup dramatis” dari perlambatan ekonomi, menurut Yahoo Finance. George menambahkan bahwa Fed bisa menunda tindakan hingga 2025 karena pemilihan presiden nasional pada November.
Meskipun ekonomi melambat, hal itu tidak mencegah perusahaan-perusahaan untuk mencatat laba rekor di kuartal pertama. Menurut laporan 26 April oleh FactSet, 77% dari perusahaan S&P 500 melaporkan kejutan laba positif, dengan pertumbuhan blended year-over-year sebesar 3,5%. Sebagian dari penurunan minat terhadap Bitcoin dapat dijelaskan oleh harapan positif untuk laba Amazon pada 30 April dan Apple pada 2 Mei.
Kesimpulan
Dalam tenggang waktu yang singkat, pasar crypto telah mengalami fluktuasi yang signifikan, menciptakan ketidakpastian di kalangan investor. Namun, seperti yang terjadi dalam setiap pasar keuangan, fluktuasi harga merupakan bagian alami dari prosesnya.
Meskipun terjadi penurunan harga baru-baru ini, masih banyak faktor dan perkembangan yang dapat mempengaruhi arah pasar crypto di masa depan. Oleh karena itu, penting untuk tetap tenang dan waspada, serta terus memantau perkembangan pasar dengan cermat dalam upaya untuk membuat keputusan investasi yang cerdas dan terinformasi.
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita-berita terbaru seputar crypto. Nyalakan notifikasi agar tidak ketinggalan beritanya.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi: