Jakarta, Pintu News ā Bitcoin mengalami penurunan singkat setelah pembukaan pasar Wall Street pada 9 Mei, meskipun data makro baru memperkuat kepercayaan pasar terhadap aset risiko. Bitcoin sempat naik ke $61,750 namun gagal bertahan.
Kenaikan ini terjadi setelah klaim pengangguran di Amerika Serikat melampaui ekspektasi, mencapai level tertinggi dalam sembilan bulan di angka 231,000, menandakan tekanan pada pasar tenaga kerja yang bisa memicu Federal Reserve atau Fed untuk mempertimbangkan pemotongan suku bunga. Meski begitu, harga Bitcoin kembali turun di bawah $61,000 saat artikel ini ditulis.
Arch Labs, tim di balik platform aplikasi Bitcoin-native, Arch, telah mengumpulkan $7 juta dalam putaran pendanaan benih. Putaran tersebut dipimpin oleh Multicoin Capital, yang merupakan kesepakatan langka Bitcoin untuk perusahaan modal ventura tersebut.
Baca Juga: Solana: Menuju Posisi Ketiga Crypto Terbesar, Didukung Meme Coin dan DEX
Pendanaan juga melibatkan beberapa investor seperti Portal Ventures, OKX Ventures, Big Brain Holdings, CMS Holdings, dan Tangent. Matt Mudano, salah satu pendiri Arch, menekankan bahwa Arch bukanlah jaringan Layer 2 Bitcoin biasa tetapi platform aplikasi Bitcoin-native yang memungkinkan perdagangan ābridgelessā langsung di blockchain Bitcoin. Arch juga memperkenalkan ArchVM yang dibangun sepenuhnya dalam bahasa pemrograman Rust, memudahkan pengembangan aplikasi di platform ini.
Menurut analis pasar crypto, meskipun terjadi penurunan, masih ada potensi harga Bitcoin untuk mencapai $75,000 pada akhir periode konsolidasi saat ini. Analisis lebih lanjut menunjukkan bahwa harga terendah yang mungkin terjadi pada Bitcoin adalah sekitar $55,000, jika kelemahan pasar kembali.
Namun, jangka panjang masih menunjukkan harapan untuk Bitcoin mencapai harga enam angka pertamanya, meskipun diperlukan waktu dan kesabaran dari para pelaku pasar.
Sementara pasar bereaksi terhadap data ekonomi terbaru dari AS, pengembangan dalam ekosistem Bitcoin melalui inisiatif seperti Arch menunjukkan kemajuan teknologi yang berkelanjutan.
Meskipun harga Bitcoin mengalami fluktuasi, inovasi di sektor teknologi blockchain terus memberikan harapan untuk perkembangan lebih lanjut dan integrasi yang lebih besar ke dalam sistem keuangan global.
Baca Juga: SEC Melihat Ethereum sebagai Ancaman bagi Perbankan? Ini Alasannya!
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita-berita terbaru seputar crypto. Nyalakan notifikasi agar tidak ketinggalan beritanya.
*Disclaimer:
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita-berita terbaru seputar crypto. Nyalakan notifikasi agar tidak ketinggalan beritanya.
*Disclaimer:
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.
References