Jakarta, Pintu News – Dunia mode kembali dihebohkan dengan kabar kurang sedap. Kali ini, merek fesyen ternama Dolce & Gabbana (D&G) menjadi sorotan setelah tersandung masalah hukum akibat ulahnya di dunia metaverse.
Seorang pelanggan menggugat rumah mode mewah tersebut karena mengalami kerugian finansial yang signifikan akibat kesalahan manajemen dalam penawaran non-fungible token (NFT). Simak berita lengkapnya disini!
Pada tanggal 16 Mei lalu, seorang pria bernama Luke Brown mengajukan gugatan hukum terhadap D&G di pengadilan federal Manhattan. Brown menuduh bahwa perusahaan tersebut gagal memenuhi janji-janjinya terkait NFT.
Ia mengaku telah menghabiskan $6.000 untuk membeli NFT yang seharusnya menawarkan berbagai keuntungan digital, fisik, dan pengalaman eksklusif. Namun, akibat keterlambatan pengiriman dan janji-janji yang tidak terpenuhi, aset tersebut kehilangan 97% nilainya.
NFT yang dipasarkan sebagai bagian dari koleksi DGFamily tersebut seharusnya memberikan hadiah dan acara eksklusif, tetapi justru mengalami penundaan yang signifikan. Brown mengalami kerugian sebesar $5.800 dan mengajukan gugatan atas nama pembeli yang terdampak.
Baca Juga: Telefónica Tambahkan NFT Harvverse ke Marketplace, Dukung Keberlanjutan Kopi!
Kasus gugatan hukum terhadap D&G ini bukanlah yang pertama terjadi di dunia NFT. Sebelumnya, Hermès juga memenangkan gugatan hukum terhadap Mason Rothschild atas NFT MetaBirkins yang menggambarkan tas Birkin.
Sebuah studi bersama oleh Kantor Hak Cipta AS dan Kantor Paten dan Merek Dagang AS menyimpulkan bahwa kerangka hukum saat ini untuk NFT sudah memadai.
Namun, pasar NFT saat ini sedang mengalami penurunan, dengan volume perdagangan turun hingga 30% pada bulan April. Hal ini menunjukkan bahwa risiko pasar NFT semakin nyata dan perlu menjadi perhatian bagi para pelaku bisnis dan investor.
Baca Juga: Fantasy Top: Update Besar-besaran, 40 Hero Baru dan Hadiah Menggiurkan!
Hingga saat ini, D&G belum memberikan komentar resmi terkait gugatan hukum tersebut. Namun, para ahli memperkirakan bahwa integrasi barang-barang mewah di dunia virtual akan semakin meningkat seiring dengan semakin matangnya pasar NFT.
Dolce & Gabbana menghadapi gugatan hukum setelah seorang pelanggan mengalami kerugian finansial yang signifikan akibat kesalahan manajemen dalam penawaran NFT. Kasus ini menyoroti risiko pasar NFT yang semakin nyata dan perlu menjadi perhatian bagi para pelaku bisnis dan investor.
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita-berita terbaru seputar crypto. Nyalakan notifikasi agar tidak ketinggalan beritanya.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi