Jakarta, Pintu NewsĀ ā Microsoft tengah menghadapi potensi denda besar dari Uni Eropa (UE) setelah gagal memberikan informasi mengenai risiko yang ditimbulkan oleh alat kecerdasan buatan generatif.
Perusahaan teknologi tersebut diberi waktu hingga 27 Mei untuk menyerahkan dokumen yang sesuai kepada komisi yang menguraikan potensi bahaya yang timbul dari fitur AI generatif Bing secara khusus, seperti asisten AI Copilot dan pembuat gambar Image Creator by Designer. Seperti yang dilaporkan TechCrunch, UE khawatir alat tersebut dapat menimbulkan ancaman bagi āwacana sipil dan proses pemilihan umum.ā Simak berita lengkapnya disini!
Denda tersebut akan diproses berdasarkan persyaratan untuk Mesin Pencari Online yang Sangat Besar (VLOSEs) dalam Undang-Undang Layanan Digital (DSA) UE, dan mengenakan denda hingga satu persen dari omzet tahunan global Microsoft terhadap perusahaan.
āPermintaan informasi didasarkan pada kecurigaan bahwa Bing mungkin telah melanggar DSA karena risiko yang terkait dengan AI generatif, seperti yang disebut āhalusinasiā, penyebaran deepfake secara viral, serta manipulasi otomatis layanan yang dapat menyesatkan pemilih,ā tulis komisi tersebut.
āAI generatif adalah salah satu risiko yang diidentifikasi oleh Komisi dalam pedomannya tentang integritas proses pemilihan, khususnya untuk pemilihan Parlemen Eropa mendatang pada bulan Juni.ā
Jika Microsoft masih gagal memberikan informasi yang diminta, komisi dapat mengenakan denda hingga 5 persen dari pendapatan harian rata-rata atau omzet tahunan globalnya.
Baca Juga: 4 Memecoin yang Berpotensi Meroket 20x di Akhir Mei 2024
Pada bulan Maret, Uni Eropa menyetujui apa yang disebut banyak orang sebagai peraturan AI yang penting, yang dikenal sebagai Undang-Undang AI, yang menetapkan prosedur pengawasan dan penegakan untuk teknologi AI yang dianggap āberisiko tinggiā.
Undang-undang tersebut juga melarang aplikasi AI berisiko tertentu, termasuk āpengenalan emosi, kepolisian prediktif, dan AI yang memanipulasi perilaku manusia atau mengeksploitasi kerentanan manusia.ā
Sementara itu, blok tersebut juga menggunakan DSA untuk menyelidiki perusahaan media sosial, karena para pemimpin membuka beberapa penyelidikan tentang keselamatan anak dan kesejahteraan emosional di seluruh aplikasi seperti TikTok, Facebook, dan Instagram.
Baca Juga: Uni Eropa Memanfaatkan Blockchain untuk Verifikasi Kredensial Pendidikan dan Profesional
Microsoft menyatakan berkomitmen untuk memenuhi tuntutan komisi.
āKami telah bekerja sama sepenuhnya dengan Komisi Eropa sebagai bagian dari permintaan informasi sukarela dan tetap berkomitmen untuk menanggapi pertanyaan mereka dan berbagi lebih banyak tentang pendekatan kami terhadap keselamatan digital dan kepatuhan terhadap DSA,ā kata juru bicara Microsoft.
Juru bicara tersebut menambahkan bahwa Microsoft mengambil ālangkah-langkah untuk mengukur dan mengurangi potensi risikoā di seluruh platformnya.
Kesimpulan
Microsoft menghadapi potensi denda besar dari Uni Eropa karena gagal memberikan informasi tentang risiko yang ditimbulkan oleh alat AI generatif. Perusahaan teknologi tersebut memiliki waktu hingga 27 Mei untuk menyerahkan dokumen yang sesuai kepada komisi.
Jika Microsoft gagal mematuhi, mereka dapat dikenakan denda hingga satu persen dari omzet tahunan globalnya atau denda harian hingga lima persen dari pendapatan harian rata-rata atau omzet tahunan globalnya.
Ikuti kami diĀ Google NewsĀ untuk mendapatkan berita-berita terbaru seputarĀ crypto. Nyalakan notifikasi agar tidak ketinggalan beritanya.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi