Jakarta, Pintu News – Bursa kripto OKX mengumumkan pada hari Jumat bahwa mereka telah menarik pengajuan lisensi Penyedia Layanan Aset Virtual (VASP) di Hong Kong dan akan berhenti menyediakan layanan perdagangan bagi penduduk. Simak berita lengkapnya berikut ini!
Mematuhi persyaratan peraturan setempat, OKX akan berhenti menawarkan layanan pertukaran kripto terpusat kepada penduduk Hong Kong pada tanggal 31 Mei. Bursa meyakinkan pengguna bahwa dana mereka akan aman; namun, setoran yang dilakukan setelah tanggal ini mungkin tidak dikreditkan secara otomatis, dan setiap pesanan yang terbuka akan dibatalkan.
Selain itu, setiap pesanan yang terbuka pada akhir Mei akan dibatalkan, dan dananya akan ditransfer ke saldo akun OKX masing-masing. Pelanggan memiliki waktu hingga 31 Agustus 2024 untuk menarik aset mereka ke dompet penyimpanan sendiri atau akun di platform pihak ketiga lainnya.
Setelah batas waktu bulan Agustus, pengguna akan kehilangan kemampuan untuk melakukan penarikan atau transfer langsung, dan setiap saldo yang tersisa akan diperlakukan sebagai properti yang tidak diklaim sesuai dengan ketentuan penggunaan OKX.
Baca Juga: OKX, Bursa Kripto Terbesar Ketiga di Dunia, Resmi Meluncur di Australia
Dewan Legislatif Hong Kong mengesahkan amandemen yang memperkenalkan rezim perizinan untuk penyedia layanan mata uang kripto pada bulan Desember 2022, dengan aturan baru dimulai pada bulan Juni 2023. Akibatnya, Komisi Sekuritas dan Berjangka Hong Kong (SFC) mengamanatkan bahwa semua bursa kripto regional memperoleh lisensi operasional.
Bursa yang gagal mengajukan lisensi diharuskan menghentikan layanan mereka pada tanggal 31 Mei 2024. OKX awalnya mengajukan aplikasi VASP-nya ke Komisi Sekuritas dan Berjangka Hong Kong (SFC) pada tanggal 16 November. Banyak bursa global lainnya telah mengajukan lisensi perdagangan eceran ini.
SFC telah meninjau aplikasi dari 20 perusahaan kripto, termasuk nama-nama terkemuka seperti OKX, Bybit, Bullish, dan Crypto.com. OKX telah aktif di yurisdiksi lain meskipun telah menarik diri dari Hong Kong. Pada bulan Januari, bursa tersebut memperoleh lisensi VASP di Dubai dan baru-baru ini memperluas layanannya ke Turki dan Australia.
Baca Juga: OKX dan Binance Hadapi Masalah di Argentina dan Korea Selatan, Bagaimana dengan Indonesia?
OKX bukan satu-satunya yang mundur. Faktanya, beberapa pemohon lain, termasuk anak perusahaan HTX yang berbasis di Hong Kong, Huobi Hong Kong, juga menarik aplikasi mereka dengan Komisi Sekuritas dan Berjangka (SFC) awal bulan ini.
Sejauh ini, regulator hanya menyetujui dua bursa, yang terakhir pada tahun 2022. Situs web tersebut menyebutkan bahwa OSL Digital Securities Limited dari OSL Exchange dan Hash Blockchain Limited dari HashKey Exchange adalah satu-satunya dua entitas yang telah mendapatkan lisensi.
Kesimpulan
Penarikan OKX dari Hong Kong merupakan perkembangan terbaru dalam lanskap peraturan kripto yang terus berkembang di wilayah tersebut. Bursa kripto menghadapi tantangan peraturan yang meningkat di seluruh dunia, dan beberapa telah memilih untuk menghentikan operasi di yurisdiksi tertentu sebagai tanggapan.
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita-berita terbaru seputar crypto. Nyalakan notifikasi agar tidak ketinggalan beritanya.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi