Jakarta, Pintu News – Presiden El Salvador, Nayib Bukele, telah berkolaborasi dengan Cathie Wood, CEO ARK Invest, untuk mengeksplorasi potensi Bitcoin dalam meningkatkan pasar modal negara dan mendorong inovasi teknologi.
Keduanya sepakat bahwa integrasi Bitcoin dapat menciptakan peluang baru untuk mobilisasi modal dan inovasi di El Salvador.
Dalam sebuah pertemuan baru-baru ini, Wood dan Bukele mendiskusikan integrasi Bitcoin ke dalam pasar modal, kebijakan pajak, dan AI. CEO ARK juga menjelaskan angka-angka yang tepat kepada Bukele untuk menjelaskan bagaimana mereka dapat mencapai target PDB yang diinginkan.
Baca juga: Argentina dan El Salvador Berkolaborasi untuk Meningkatkan Adopsi Bitcoin
Setelah pertemuannya dengan Presiden El Salvador Nayib Bukele pada hari Selasa (28/5/24), CEO ARK Invest, Cathie Wood, mengatakan bahwa ia sangat optimis dengan masa depan negaranya.
Dalam sebuah postingan X, Wood menyatakan bahwa El Salvador dapat melihat PDB-nya meroket 10x lipat dalam lima tahun ke depan pada tahun 2029 jika tetap berpegang pada rencana adopsi Bitcoin dan AI saat ini.
Dalam pertemuan tersebut, Wood dan Bukele mendiskusikan integrasi Bitcoin ke dalam pasar modal, kebijakan pajak, dan AI.
Max Keiser, seorang pakar Bitcoin yang menjadi penasihat Presiden Bukele dalam hal yang berkaitan dengan Bitcoin, mengatakan bahwa Wood memberikan angka yang tepat mengenai bagaimana negara Amerika Latin tersebut dapat meningkatkan PDB-nya hingga sepuluh kali lipat menjadi $300 miliar pada tahun 2029.
Selain itu, pertemuan ini juga dihadiri oleh pendukung Bitcoin Stacy Herbet, ekonom Amerika Serikat Arthur Laffer, dan peneliti ARK Invest Marc Seal.
Berdasarkan data Bank Dunia, angka PDB El Salvador pada tahun 2022 mencapai $32,4 miliar, naik 30% sejak Bukele menjabat pada tahun 2019. Dengan demikian, jika mencapai angka $300 miliar, hal ini akan membuat PDB negara Amerika Latin ini setara dengan Republik Ceko, Rumania, dan Chili.
Baca juga: Deutsche Bank Manfaatkan Teknologi Blockchain untuk Mengatasi Margin Compression!
Selama masa jabatan Presiden pertamanya, Nayib Bukele dengan cepat mengadopsi Bitcoin sebagai bagian dari perbendaharaan negara. Meskipun banyak tekanan dari IMF dan institusi global lainnya, Bukele tetap bertahan melawan segala rintangan dan menjadikan Bitcoin sebagai alat pembayaran yang sah.
Saat ini, El Salvador memiliki 5.764 Bitcoin di dalam perbendaharaannya senilai hampir $400 juta. Negara ini telah memiliki 58,6% dari harga pembelian rata-rata.
Bukele juga memperkenalkan kebijakan-kebijakan penting lainnya seperti penghapusan pajak yang berkaitan dengan inovasi teknologi serta penghapusan pajak penghasilan untuk investasi asing dan pengiriman uang pada bulan Maret.
Sebagai hasil dari kebijakan-kebijakan ini, Google mengumumkan untuk membuka kantornya di El Salvador pada bulan April lalu, di bawah kemitraan strategis senilai 500 juta dolar AS.
Namun, El Salvador juga menghadapi beberapa rintangan dalam hal adopsi Bitcoin ritel. Pada bulan Februari, Jamie Robinson, kepala strategi The Bitcoin Hardware Store, menyoroti beberapa insiden penting yang menghambat kemajuan adopsi Bitcoin di El Salvador, termasuk populasi yang sebagian besar buta teknologi, kurangnya penegakan hukum oleh pedagang, dan masalah dengan peluncuran Dompet Chivo pada tahun 2021.
Menurut survei bulan Januari yang dilakukan oleh José Simeón Cañas Central American University, hanya 12% populasi lokal di El Salvador yang menggunakan Bitcoin setidaknya satu kali untuk membayar barang dan jasa pada tahun 2023.
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita-berita terbaru seputar crypto. Nyalakan notifikasi agar tidak ketinggalan beritanya.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi: