Jakarta, Pintu News – Dunia kripto dihebohkan dengan kinerja sektor tokenisasi aset dunia nyata (RWA) yang melesat di bulan Mei. Sektor ini mengungguli sektor-sektor utama seperti Ethereum dan Bitcoin , menandakan potensi dan peran pentingnya dalam industri keuangan. Simak berita lengkapnya berikut ini!
Berdasarkan data dari platform analitik kripto Artemis Terminal, tokenisasi aset dunia nyata menjadi sektor kripto dengan kinerja terbaik bulan lalu, dengan pertumbuhan 58% dibandingkan dengan 21 sektor lainnya. Ekosistem Ethereum dan Bitcoin menyusul dengan pertumbuhan masing-masing 26,1% dan 18,2%.
Pertumbuhan signifikan ini didorong oleh beberapa perkembangan penting. Pada tanggal 4 Juni, Galaxy Digital menerbitkan pinjaman multi-juta dolar yang dijamin oleh biola Stradivarius berusia 316 tahun. Pinjaman ini menggunakan biola Stradivarius dan representasi digitalnya sebagai non-fungible token (NFT) sebagai jaminan. Strategi ini memastikan keamanan yang kuat bagi Galaxy Digital sekaligus memberikan fleksibilitas dalam pengelolaan aset. Biola fisik tetap berada di bawah pengawasan di Hong Kong, dengan persyaratan ketat untuk pemindahannya.
Di hari yang sama, Watford Football Club (Watford FC) juga memulai penjualan saham digital. Bekerja sama dengan platform investasi digital Republic, penjualan ini menawarkan sekitar 10% sahamnya. Penjualan saham ini akan tersedia di platform Republic dan Seedrs, mitra Eropa-nya.
Baca Juga: Binance Lampaui 200 Juta Pengguna, CEO Richard Teng Bidik 1 Miliar!
Perkembangan regulasi juga mendukung sektor ini. Pada tanggal 7 Juni, Komite Layanan Keuangan AS mengadakan dengar pendapat berjudul “Next Generation Infrastructure: How Tokenization of Real-World Assets Will Facilitate Efficient Markets.” Dengar pendapat ini menilai perlunya lebih banyak regulasi untuk mendukung tokenisasi aset dunia nyata dan produk derivatif.
Tokoh-tokoh industri terkemuka berpartisipasi dalam dengar pendapat tersebut. Carlos Domingo, Co-founder dan CEO Securitize, dan Robert Morgan, CEO USDF Consortium, mewakili industri tokenisasi aset dunia nyata. Lilya Tessler, Partner di Sidley Austin LLP, dan Nadine Chakar, Global Head of Digital Assets di Depository Trust and Clearing Corporation, berkontribusi dari sektor pasar keuangan. Sementara itu, Prof. Hilary Allen dari American University Washington College of Law memberikan perspektif akademis.
Terlepas dari beragam perspektif dari saksi dan anggota parlemen, dengar pendapat tersebut menyoroti perdebatan yang sedang berlangsung tentang teknologi blockchain dalam keuangan tradisional. Kejelasan regulasi dari diskusi tersebut dapat membuka jalan bagi adopsi tokenisasi yang lebih luas.
Prospek industri jangka panjang tetap positif. CEO BlackRock Larry Fink telah menyatakan optimismenya tentang tokenisasi. Ia mencatat kemampuannya untuk memungkinkan strategi yang disesuaikan dan penyelesaian obligasi dan saham secara instan. Menurut Fink, kemampuan ini dapat secara signifikan mengurangi biaya penyelesaian.
Jenny Johnson, CEO Franklin Templeton, juga menyoroti potensi transformatif dari tokenisasi aset dunia nyata. Ia mengutip contoh seperti royalti NFT Rihanna dan program loyalitas di St. Regis di Aspen.
“Ini adalah kombinasi program loyalitas dengan aset dunia nyata, dan saya pikir Anda akan melihat semakin banyak perusahaan melakukan kombinasi ini. Sederhananya, teknologi memungkinkan Anda untuk melakukannya,” ungkapnya.
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita-berita terbaru seputar crypto. Nyalakan notifikasi agar tidak ketinggalan beritanya.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi