Jakarta, Pintu News – Pengadilan di Amerika Serikat telah menolak klaim Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) bahwa penjualan token Binance USD (BUSD) dan token asli Binance, BNB, di pasar sekunder merupakan sekuritas. Keputusan ini merupakan kemenangan besar bagi Binance dan dapat memiliki implikasi yang luas bagi industri crypto.
Hakim Amy Berman Jackson memutuskan bahwa penjualan BNB di pasar sekunder tidak memenuhi kriteria sebagai kontrak investasi, yang merupakan definisi sekuritas menurut Howey Test. Hakim Jackson berpendapat bahwa pembeli BNB di pasar sekunder tidak memiliki ekspektasi keuntungan berdasarkan upaya orang lain, yang merupakan elemen kunci dari kontrak investasi.
Baca Juga: 5 Crypto RWA untuk Diperdagangkan di Juli 2024
Keputusan ini dapat memiliki implikasi yang signifikan bagi industri crypto. Jika SEC tidak dapat mengklasifikasikan token seperti BNB sebagai sekuritas, maka mereka akan memiliki kemampuan yang lebih terbatas untuk mengatur penjualan dan perdagangan token tersebut. Hal ini dapat menyebabkan lebih banyak inovasi dan pertumbuhan di industri crypto.
Meskipun pengadilan menolak klaim SEC tentang BNB sebagai sekuritas, Binance masih menghadapi tuduhan lain dari SEC. Tuduhan ini termasuk pelanggaran terkait penawaran koin awal (ICO) dan penjualan BNB yang sedang berlangsung, layanan BNB Vault dan staking, serta kegagalan untuk mendaftar dan potensi aktivitas penipuan.
Harga BNB naik setelah keputusan pengadilan, menunjukkan bahwa investor crypto yakin dengan masa depan Binance. Pada saat penulisan, BNB diperdagangkan pada $574,38, naik 0,53% dalam 24 jam terakhir.
Baca Juga: Penambang Bitcoin Menyerah: Menjual Aset dan Beralih ke AI
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita-berita terbaru seputar crypto. Nyalakan notifikasi agar tidak ketinggalan beritanya.
*Disclaimer:
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.